Ketua DPP PKS Nasir Djamil, mengatakan bahwa untuk masalah itu biarkan saja publik yang sudah cerdas menilainya
BACA JUGA: Tetap Bersepatu Kets, Dahlan Tolak Fasilitas Menteri
"Biar publik yang menilaiBACA JUGA: Agus Langsung Tugasi Dua Wamenkeu
Ketika ada perjanjian politik seperti ini, lalu dikurangi secara sepihak, apa namanya biar publik yang sudah dewasa dan cerdas menilainyaLantas apakah PKS kaget dengan keputusan SBY mengurangi jata menteri dari partai itu? Djamil menegaskan, PKS hampir tidak percaya dengan keputusan itu
BACA JUGA: Soal Penghapusan Remisi Koruptor, ICW Tantang Amir
Menurut dia, selama ini PKS mempunyai pikiran bahwa SBY tetap dengan pemikirannya tidak mengurangi jatah menteri PKS"Kami dalam posisi keyakinan tidak akan dilakukan oleh Pak SBY," tegasnyaKendati demikian, PKS mengaku tetap menghargai apa yang telah menjadi keputusan presiden yang memilki hak prerogatifnya tersebutWalaupun, rasa kecewa itu tetap ada"Meskipun kita menghargai, ya adalah sedikit tergoresSecara psikologi ada terpengaruhApalagi bagi menteri yang digantikan," tegas Nasir yang juga Anggota Komisi III DPR RI, itu
Seperti diketahui kader PKS yang menjabat Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata diganti Presiden SBYNasir menepis isu yang menyebutkan bahwa PKS merekomendasikan untuk mengganti Suharna dari posisi Menristek"Isu itu sebuah kebohongan dan mau mengadu domba internal PKS, dan untuk menimbulkan bibit permusuhan menteri yang dicopot dengan internal PKSSyukur kami tidak terpengaruhWaktu rapimnas, dia (Suharna) enjoy ajaTidak sewot, siap-siap saja," ungka Nasir(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reshuffle Kabinet, Karang Taruna Bela SBY
Redaktur : Tim Redaksi