jpnn.com - JAKARTA – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR memilih sistem pemilu proporsional tertutup.
Hal ini berbeda dengan usul pemerintah yang mengajukan sistem proporsional terbuka terbatas, seperti yang tertuang di Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu (RUU Pemilu).
BACA JUGA: JPPR: Pilkada Terlalu Mahal bila Hanya Untuk Kekuasaan
Presiden PKS Sohibul Iman, mengklaim semua partai sejatinya menginginkan sistem pemilu tertutup.
Sebab, sejak dua kali pemilu, sistem pemilu proporsional terbuka murni menimbulkan banyak masalah.
BACA JUGA: Ruhut: Kalau Ada yang Mau Pecat Aku, Ramai Berita!
"PKS sejak dua periode lalu kita ingin proporsional tertutup," tegasnya di Jakarta, Jumat (28/10).
Kendati demikian, PKS menyadari sistem proporsional tertutup juga ada kelemahan.
BACA JUGA: Antisipasi Serangan Kampanye Hitam, Polda Jabar Bentuk Tim Cyber Crime
Khususnya di internal partai. Dimana orang-orang yang dekat dengan ketua umum pasti mendapatkan nomor urut teratas.
Untuk itu, Sohibul menginginkan sistem pemilu proporsional tertutup, dengan catatan sistem kaderisasi di seluruh partai terjamin dengan baik.
"Sehingga yang nomor urut satu orang paling baik di partai bukan paling dekat dengan ketum," tegas dia. (dna/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kehausan Saat Blusukan, Anies Minta Air Kelapa ke Pedagang Pasar
Redaktur : Tim Redaksi