PKS: Ini Pekerjaan Rumah Jokowi Dalam Bidang Ekonomi

Minggu, 04 Oktober 2015 – 04:08 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman dalam dialog tokoh masyarakat dan kader PKS di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (2/10) malam. FOTO: DOK.PKS

jpnn.com - BATAM - Struktur perekonomian Indonesia selama ini tidak cukup kuat. Sehingga ketika nilai rupiah mengalami pelemahan, perekonomian Indonesia mudah tergoncang.

Hal itu disampaikan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman dalam dialog tokoh masyarakat dan kader di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (2/10) malam.

BACA JUGA: Tekan Inflasi, Ini yang Dilakukan Pemerintah

“Sekarang dolar hampir mencapai Rp15 ribu. Menurut simulasi Bank Indonesia, kita krisis. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi siapapun yang menjadi Presiden RI. Pendalaman struktur ekonomi harus menjadi prioritas,” ujar Sohibul Iman melalui siaran pers diterima Redaksi JPNN.com

Mantan Wakil Ketua DPR ini menambahkan, tantangan jangka pendek ekonomi Indonesia yang paling terasa saat ini adalah perlambatan ekonomi. Hal ini juga disebabkan oleh perlambatan ekonomi di tingkat global.

BACA JUGA: Untuk Urusan Minuman Beralkohol, Pemerintah-DPR Satu Selera

“Ekonomi Amerika, Cina, dan Eropa juga melambat. Kenapa berimbas ke Indonesia karena negara-negara itu adalah tujuan ekspor kita. Tujuan ekspor kita tak berubah, Jepang, Cina, Amerika. Hal yang paling krusial adalah struktur ekonomi kita juga bermasalah,” paparnya.

Menurutnya, jika tidak ada pendalaman struktur industri, Batam pun akan mengalami hal yang sama. Akan banyak turunan-turunan dari pelemahan struktur ekonomi ini, diantaranya pengangguran dan kemiskinan.

BACA JUGA: Produsen Minuman Beralkohol Mulai PHK Karyawan

“Kemiskinan bertambah karena pelambatan ekonomi. Dengan kenaikan BBM, yang hampir miskin jadi miskin,” imbuh Sohibul Iman.

Menurut doktor lulusan Waseda University Jepang ini, Indonesia masih menikmati pertumbuhan ekonomi yang lumayan. Namun kondisi ekonomi yang disebut lumayan itu, masih terdapat ada gap antara yang kaya dan miskin.

“Jarak antara kaya dan miskin makin menganga. Rasio genie sudah 4,2. Hal ini akan menjadi bom waktu jika tidak diatasi segera. Lampu kuning akan jadi lampu merah,” tegasnya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Butuh Riset untuk Tentukan Harga Perumahan MBR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler