jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai sikap ngotot PKS memperjuangkan kadernya agar jadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, adalah sesuatu yang wajar. Dia juga tidak kaget mendengar PKS siap pecah kongsi jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.
”Bahkan PKS beberapa kali mengultimatum Pak Prabowo, tapi sampai hari ini tak kunjung juga, artinya apa ya wajar saya komunikasi-komunikasi politik untuk meyakinkan diri,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (12/7).
BACA JUGA: PAN dan PKS Tidak Cukup, Prabowo Butuh NU
Demokrat sendiri berniat menjodohkan kader mereka dengan Prabowo. Namun, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak mau menebar ancaman seperti PKS.
Ferdinand menegaskan, pihaknya tetap menghormati pernyataan PKS tersebut. Namun, dia yakin Gerindra tidak akan terpengaruh oleh ancaman.
BACA JUGA: PKS Mulai Main Ancam
”Karena Gerinda itu partai yang mandiri jadi tidak bisa paksa-memaksa, tidak bisa tekan-menekan, ya maka harus ada lobi politik dan negosiasi,” sanjungnya.
Menurut Ferdinand, selama pendaftaran calon presiden belum ditutup, apa pun bisa terjadi. ”Selama janur kuning belum berdiri, percaya itu pernikahan belum terjadi (koalisi tidak akan terjadi, Red),” ucap Ferdinand. (aen)
BACA JUGA: Politikus Kutu Loncat Gabung Gerindra, Ini Kata Sandiaga
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Semoga Kami Tidak Meninggalkan PKS
Redaktur & Reporter : Adil