PKT Dorong Pemberdayaan Masyarakat Maritim via Creating Shared Value

Jumat, 24 September 2021 – 16:18 WIB
Nelayan pesisir budi daya lobster. Foto: PKT

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berkomitmen terus meningkatkan produktivitas masyarakat maritim di Kota Bontang lewat program Creating Shared Value (CSV) Perusahaan.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, menjelaskan program yang dimulai sejak 2016 ini didasari dari semangat PKT untuk membantu mewujudkan pemberdayaan masyarakat maritim yang mandiri di kota Bontang.

BACA JUGA: Peringatan Hari UMKM Nasional, PKT Mengajak Pengusaha Lokal Go Digital

Adapun program itu menaungi nelayan-nelayan Kota Bontang pada sektor budi daya Lobster dan Kerapu di Keramba Jaring Apung (KJA).

Melalui konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), KJA untuk nelayan binaan PKT ini dibangun dari sisa material pabrik yang dimanfaatkan ulang sebagai bahan baku.

BACA JUGA: PKT Pastikan Bantu Pemenuhan Oksigen Medis di Kaltim

Bahakn baku terdiri dari kayu untuk tiang penyangga serta drum bekas yang telah dinetralisir.

“Sebagai perusahaan BUMN, kami memiliki peran sebagai agen pembangunan, termasuk terhadap masyarakat dan lingkungan," kata Rahmad.

BACA JUGA: Songsong Era Industri 4.0, PKT Gencar Berinovasi demi Wujudkan Pertanian Modern

Menurut dia, PKT melihat potensi budi daya lobster dan kerapu, tetapi belum banyak dikembangkan.

Kemudian, kata Rahmad melalui pengembangan KJA diharapkan bisa menjadi sarana edukasi bagi nelayan.

"Program ini juga sejalan dengan komitmen PKT terhadap pelaksanaan industri hijau berbasis lingkungan," kata Rahmad.

Rahmad membeberkan pembinaan PKT bagi nelayan pesisir Bontang dalam program CSV kini menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan pada 2021.

Hal itu terligat dari segi tingkat kesejahteraan maupun kemampuan budi daya.

PKT memerinci dari 80 orang anggota yang tergabung dalam pembinaan KJA PKT, hasil panen telah mencapai 3,5 ton kerapu dan 400 kilogram lobster siap konsumsi sepanjang 2021, hingga Agustus.

Selain itu, sebanyak 95 persen fasilitas yang digunakan nelayan binaan didukung penuh oleh PKT, termasuk manajemen pemasaran yang sebelumnya merupakan kendala utama bagi nelayan budi daya di Bontang.

Menurut dia juga, keberhasilan budi daya ikan kerapu dan lobster di KJA ini juga erat kaitannya dengan kemampuan perusahaan untuk pengolahan limbah.

"Lokasi KJA binaan PKT terletak pada lokasi yang sangat dekat dengan pabrik PKT. Sehingga dapat dijadikan sebagai bio indikator yang menunjukkan bahwa pengelolaan limbah cair yang baik di PKT yang tidak mengganggu kehidupan lingkungan perairan di sekitar,” tambah Rahmad.

Rahmad menambahkan selain itu, ada replikasi KJA di berbagai lokasi, hingga pengembangan lini bisnis lainnya. Tidak hanya Kerapu dan Lobster, pengembangan sektor budidaya KJA ini juga terus didorong menjadi usaha lain.

"PKT juga membentuk Koperasi Nelayan (Kopnel) Bontang Eta Maritim (BEM) sebagai induk pengelolaan, pendampingan, dan budidaya KJA binaan PKT," kata dia.

Rahmad menuturkan hingga kini, Kopnel BEM mampu tumbuh dan berkembang dengan 88 anggota yang didalamnya termasuk nelayan Pulau Gusung dan Bontang Kuala.

Kopnel BEM dibuat dengan harapan nantinya Ketika PKT tak lagi melakukan pendampingan, nelayan binaan sudah bisa mandiri dan mengembangkan usaha secara baik dan benar.

Better Living in Malahing

PKT juga secara aktif membantu kehidupan masyarakat di sekitar Bontang secara langsung. Salah satunya melalui program Better Living in Malahing.

Malahing merupakan perkampungan di tengah laut di Kota Bontang yang dihuni 50 Kepala Keluarga, di mana mayoritas Masyarakat Malahing berprofesi sebagai petani rumput laut.

Masyarakat Malahing secara mayoritas adalah masyarakat rentan di bawah garis kemiskinan, sehingga perusahaan melihat kondisi masyarakat di Malahing perlu mendapat perhatian lebih dari segi kemajuan ekonomi, sosial dan lingkungan.

PKT mendirikan Sekolah Dasar, tempat ibadah, posyandu, juga pembuatan solar panel untuk listrik dan sistem sanitasi untuk masyarakat Malahing.

"Tahun ini masyarakat di Malahing sudah mulai memiliki kemajuan pesat dengan beberapa perkembangan seperti terbentuknya kelompok pembudidaya rumput laut dan kelompok usaha baru pemberdayaan keramba jaring tancap," ungkapnya.

Rahmad berharap semangat Hari Maritim Nasional dapat diwujudkan dalam Creating Shared Value (CSV) dan Better Living in Malahing.

"Diharapkan masyarakat maritim di sekitar perusahaan menjadi lebih mandiri dan berkembang, dapat membuka peluang lapangan kerja baru, serta menjaga ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan,” tegas Rahmad. (mcr10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PKT   Pupuk Kaltim   UMKM   BUMN   maritim   nelayan   Bontang  

Terpopuler