Plastik Berbahan BPA atau PET, Mana Lebih Berbahaya untuk Kesehatan?

Sabtu, 30 Juli 2022 – 04:27 WIB
Ilustrasi kemasan plastik. Foto: dokumentasi IPF

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat masih mempertanyakan mana yang lebih berbahaya bagi kesehatan, air minum dalam kemasan (AMD) pada galon polikarbonat (PC) atau plastik polyethylene terephthalate (PET)?

Kemasan polikarbonat atau plastik keras atau kaku biasa digunakan sebagai galon isi ulang air minum 19 liter.

BACA JUGA: Regulasi Label BPA AMDK Galon Berpotensi Tambah Masalah Sampah Plastik

Sementara itu, kemasan PET biasa digunakan untuk botol air minum ukuran 300 mililiter hingga 1 liter dan galon 15 liter.

Kedua jenis kemasan plastik ini memiliki kelebihan dan kekurangan terkait risiko kesehatan bagi manusia.

BACA JUGA: Pola Distribusi Galon Guna Ulang Dinilai Perparah Paparan BPA

Sejumlah penelitian mengungkap bahwa pada kemasan plastik berbahan polikarbonat mengandung zat kimia bisphenol A (BPA) yang berdampak pada kesehatan melalui mekanisme gangguan hormon.

Sementara itu, kemasan berbahan PET dibuat dari etilen glikol yang berpotensi menimbulkan risiko keseahatn bila dikonsumsi secara berlebihan.

BACA JUGA: Soal Pelabelan BPA, KPPU Sebaiknya Tidak Terburu-buru Menilai Kebijakan BPOM  

Dampak kesehatan dari bahan kimia pembentuk dua plastik itu bermigrasi ke bahan pangan yang dikemas pada tingkatan tertentu dan disebakan oleh pola perlakuan terhadap tiap kemasan.

Guru Besar Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Andi Cahyo Kumoro mengatakan pelepasan BPA rentan terjadi bila galon sampai tergores atau terpapar matahari langsung.

“Efeknya, paparan BPA bisa memunculkan gangguan pada sistem saraf dan perilaku anak. Sedangkan pada ibu hamil bisa memicu keguguran," kata Andi.

Berbeda dengan kandungan BPA pada polikarbonat, kandungan etilen glikol pada PET tidak mudah mengalami perubahan kimia.

Hal itu tertuang dalam makalah Frank Welle, ahli kimia dari University of Freiburg, Jerman, yang berjudul The Facts about PET.

Dalam makalah itu, Welle mengungkapkan bahwa monomer PET, seperti etilen glikol hanya dapat bermigrasi dalam jumlah yang sangat kecil ke dalam pangan yang dikemas.

Mengutip penelitian pada 2004, Welle menunjukkan bahwa tingkat migrasi etilen glikol dari kemasan PET jauh di bawah batas standar yang ditetapkan WHO. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler