Platform MDI Resmi Meluncur, Moeldoko: Jangan jadi Pemain Tanah Abang Terus

Rabu, 02 Oktober 2024 – 09:50 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko saat menghadiri sekaligus meluncurkan platform Maritim Digital Infrastructure (MDI) di Serang, Banten. Foto: dok source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko meresmikan platform Maritim Digital Infrastructure (MDI) milik PT DesktopIP Teknologi Indonesia (DesktopIP) di Serang, Banten, beberapa waktu lalu.

Diketahui pengembangan platform infrastruktur digital maritim itu merupakan hasil kerja sama DesktopIP dengan MMI guna mewujudkan visi tanah air mencapai Industri 4.0.

BACA JUGA: Tantangan dan Strategi Ketahanan Maritim di Indo-Pasifik Jadi Sorotan JGF VIII/2024

Pria asa Kendiri, Jawa Timur itu pun mengapresiasi kerja sama DesktopIP dan MMI.

Menurut dia, ini bisa menjadi langkah awal untuk transformasi di industri maritim.

BACA JUGA: Tegas! Moeldoko Dukung Pemerintah Tidak Memberi Insentif Mobil Hybrid

Moeldoko memaparkan terkait pentingnya penguatan teknologi tanah air untuk mencapai kedaulatan digital.

“Kami tidak sekadar punya teknologi digital, tapi harus punya kedaulatan digital. Artinya R&D harus diperkuat sehingga punya produk sendiri. Kebanyakan dari kami tidak paham apa itu data storage, yang penting barangnya ada di rumah kita seolah barang di depan mata kita aman, namun aman itu hanya secara fisik," ungkap Moeldoko.

BACA JUGA: Pesan Moeldoko untuk Percepatan Kebijakan Satu Peta

Pria 67 tahun itu mengutarakan apresiasinya terhadap DesktopIP dan MMI karena mengembangkan MDI yang merupakan infrastruktur digital dalam negeri.

Dia mengingatkan pentingnya menjadi pemain di negara sendiri untuk mencapai kedaulatan digital dan mengoptimalkan potensi tanah air.

“Kita harus beralih dari captive market menjadi competitive. Kita harus memiliki keinginan memiliki global player, jangan jadi pemain tanah abang terus, tapi harus punya semangat yang kuat," tuturnya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Grand View Research, Inc. nilai pangsa pasar sektor galangan kapal digital global menyentuh angka fantastis, menembus USD2,67 miliar atau sekitar Rp 40,5 triliun pada 2022.

Nilai ini diproyeksikan akan terus tumbuh dengan CAGR sebesar 19,1% dari 2023 hingga 2030.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan wilayah berupa lautan, kondisi geografis ini sangat menguntungkan Indonesia.

Meski demikian, digitalisasi sektor galangan kapal masih menghadapi berbagai tantangan.

Direktur PT Maju Maritim Indonesia, Dhany menjelaskan pelaku industri dihadapkan dengan berbagai kendala seperti risiko gangguan saat integrasi teknologi, belum meratanya infrastruktur digital, nilai investasi tinggi, serta kurangnya pengembangan skill membuat pemanfaatan potensi digitalisasi.

Sementara itu, galangan kapal dinilai sebagai salah satu penyokong industri maritim mengingat perannya yang menyeluruh di industri ini, dimulai dari pembuatan kapal, perbaikan, hingga pemeliharaan kapal.

Peran ini juga menjadikan industri galangan kapal sebagai salah satu roda pendorong terwujudnya konsep Tol Laut yang dicetuskan oleh Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo.

Oleh karena itu, upaya meningkatkan transformasi digital di industri galangan kapal perlu dilakukan untuk memaksimalkan potensi geografis nasional.

“Kami melihat digitalisasi sebagai fondasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi dampak lingkungan, dan memperkuat daya saing nasional di sektor maritim," tandas Dhany. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Moeldoko Meyakini KPK Bisa Menangkap Harun Masiku dalam Waktu Dekat


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler