Please, Jangan Persoalkan Pensiunan TNI Gabung ke Golkar

Senin, 09 Oktober 2017 – 20:32 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono saat meninjau Pasar Palmerah di Jakarta Barat, Rabu (20/9). Foto: Trimujoko Bayuaji/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai Golkar telah mencopot Yorrys Raweyai dari posisi koordinator bidang (korbid) politik, hukum dan keamanan (polhukam). Selanjutnya, ada nama Letjen (Purn) Eko Wiratmoko yang masuk jajaran DPP Golkar untuk meggantikan Yorrys.

Masuknya Eko memang jadi sorotan. Terlebih, mantan sekretaris Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan itu juga disebut-sebut sebagai orang dekat politikus senior Golkar Luhut B Panjaitan.

BACA JUGA: Golkar Gunakan HUT untuk Sosialisasi Dukungan pada Jokowi

Menurut Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat DPP Partai Golkar Roem Kono, semestinya masuknya pensiunan TNI ke partainya tidak dipermasalahkan. Sebab, sudah banyak eks TNI yang kini menjadi politikus Golkar.

Roem Kono lantas menyebut nama Letjen (Purn) Lodewijk Freidrick Paulus yang kini juga menjadi politikus Golkar. Ada pula sejumlah purnawirawan Polri yang kini masuk Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanti.

BACA JUGA: Saksi E-KTP: Pak Irman Gak Kenal Pak Setya Novanto

“Dari kemarin-kemarin juga banyak tentara yang masuk. Pak Lodewijk, ada juga beberapa dari polisi. Kan tidak ada masalah, kenapa ini dimasalahkan?”  ujar Roem di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/10). 

Menurut dia, masuknya purnawirawan TNI ke Golkar itu adalah hal biasa. Apalagi, Golkar punya hubungan sejarah dengan TNI.

BACA JUGA: Lah, Bang Yorrys Sengaja Digusur demi Orang Dekat Pak Luhut?

“Karena kami juga hubungan historisnya ada kedekatan dengan TNI. Saya kira itu hal biasa,” tegasnya. 

Soal Eko yang langsung memperoleh posisi Korbid Polhukam DPP Golkar, Roem menegaskan hal itu menjadi kebijakan Novanto selaku ketua umum. Namun, Roem memastikan Novanto punya pertimbangan matang soal itu.

“Asas negara kita Pancasila, NKRI, kami butuh orang yang begitu dalam rangka untuk ketahanan nasional. Bangsa kita akan rapuh kalau ketahanan nasional kita rapuh. Ketahanan nasional harus didukung oleh politik,” jelasnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lepas dari Jerat KPK, Setya Novanto Rombak Pengurus Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler