GARUT - PT PLN masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Kabupaten Garut, Jawa BaratHingga saat ini, PLTP yang telah beroperasi sejak tahun 1980-an itu masih menjadi salah satu sumber listrik utama untuk memperkuat sistim kelistrikan Jawa-Bali.
"Hingga saat ini PLTP Kamojang dengan kapsitas terpasang sebesar 140 Megawatt, masih menjadi salah satu sumber listrik dalam memenuhi kebutuhan pasokan kelistrikan di wilayah Jawa dan Bali," ungkap Direktur Jawa-Bali PT PLN, Ngurah Adyana dalam acara Media Gathering dengan mengunjugi PLTP Kamojang, Jumat (18/3).
Adyana menjelaskan, pembangkit yang bersumber dari panas bumi tersebut merupakan PLTP terbaik yang dimiliki Indonesia
BACA JUGA: Listrik Jawa Bali Kehilangan 1000MW
Karena menurutnya, uap yang dikeluaran PLTP ini sangat kering (very dry) sehingga dengan kelembaban yang sangat rendah, uap dapat langsung masuk ke turbin."Dampak negatif pemanfaatan energi panas bumi ini terhadap lingkungan bisa dikatakan nol, tidak ada emisi karbon, tidak ada hujan asam
Adyana menegaskan, PLTP Kamojang juga telah meraih penghargaan nasional dan internasional
BACA JUGA: Pasar Home Theater Ikuti LCD TV
Di antaranya ISO 14001 (Sistim Manajeman Lingkungan), ISO 9001 (Sistim Manajemen Mutu), SMK3 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, sertaASEAN Renewable Energy AwarrdPLTP Kamojang adalah pembangkit pans bumi pertama kali yang dimiliki Indonesia
BACA JUGA: Toshiba Perbanyak Layanan Purna Jual
PLTP yang dioperasikan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang itu dimiliki PT Indonesia Power (anak Perusahaan PT PLN)Terdapat tiga unit pembangkit di PLTP Kamojang, yakni Kamojang 1 (1982) Kamojang 2 (1987) dan Kamojang 3 (1987)."PLTP Kamojang, UBP Kamojang juga mengoperasikan PLTP Darajat (55 MW) dan PLTP Gunung Salak yang terdiri tiga unit masing berkapasitas 60 MWJadi total PLTP yang dioperasikan UBP Kamojang sebesar 250 MW," tuturnya(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana, Suplai Komponen Panasonic Masih Lancar
Redaktur : Tim Redaksi