PLN Beri Diskon 50 Persen Listrik Industri-Bisnis

1.000 Pengusaha Nyatakan Minat

Senin, 04 April 2011 – 01:42 WIB

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berupaya mengajak pelanggan industri untuk menghemat listrik di waktu beban puncakSebagai kompensasinya, PLN menawarkan insentif tambahan diskon tarif listrik hingga 50 persen.

Kepala Divisi Niaga PT PLN Benny K

BACA JUGA: Jasa Marga Rogoh Rp 1 Triliun untuk Tol Gempol-Pandaan

Marbun mengatakan, usai menawarkan program diskon pada pertengahan Maret lalu, PLN terus berkomunikasi dengan para pelanggan industri.

"Awalnya, diskon tarif direncanakan 20 - 25 persen, namun para pengusaha usul diskon lebih besar, akhirnya kami naikkan diskonnya jadi 20 hingga 50 persen
Selain itu, karena pelanggan bisnis juga banyak yang berminat, maka program ini tidak hanya berlaku bagi pelanggan industri, tapi juga untuk pelanggan bisnis," ujarnya di Jakarta, Minggu (3/4).

Sebagaimana diketahui, untuk mengurangi beban listrik pada waktu beban puncak atau WPB (pukul 18.00 - 22.00), PLN mengajak pelanggan industri dan bisnis untuk memindahkan jam kerja ?di luar WPB tersebut.

Harapannya, agar beban listrik pada WPB tidak terlalu berat, supaya kehandalan listrik bisa meningkat

BACA JUGA: IHSG Kembali Bertengger di 3.700

Sehingga, jika sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan listrik dari pembangkit, PLN dapat meminimalisir pemadaman pada masyarakat.

Nah, sebagai kompensasi atas tambahan upah lembur yang harus dibayar oleh perusahaan kepada karyawan, PLN menawarkan diskon tarif listrik di luar WPB
Sehingga, perusahaan bisa mengalihkan penghematan biaya listrik untuk upah lembur karyawan

BACA JUGA: PLN Cetak Laba Rp 10 T

Di sisi lain, PLN juga berhemat karena bisa mengurangi produksi listrik saat WPB yang biasanya memakan banyak bahan bakar minyak (BBM)"Jadi, ini opsi win-win solution," kata Benny.

Menurut Benny, besarnya diskon tarif yang akan didapat oleh pelanggan tergantung seberapa besar mereka bisa menghemat konsumsi listriknya"Makin besar penghematannya, makin besar diskonnya, maksimal 50 persen," terangnya.

Benny menyebut, program ini akan mulai berlaku pada April yang tagihannya jatuh pada MeiKarena itu, untuk menghitung seberapa besar penghematan yang bisa dilakukan oleh pelanggan industri, PLN akan mencatat rata-rata konsumsi listrik masing-masing pelanggan selama periode Januari - Maret 2011"Dari situ, kita akan hitung seberapa besar penghematannya," jelasnya.

Selain itu, lanjut Benny, bagi pelanggan yang menghentikan konsumsi listrik dari PLN pada WPB, kemudian menyalakan genset untuk memenuhi kebutuhan listriknya, maka PLN bisa melakukan penggantian atas selisih biaya yang dikeluarkan pelanggan karena menggunakan genset.?

"Listrik PLN kan harganya sekitar Rp 680 per Kwh (kilo watt hour)Jika pelanggan menggunakan genset dengan solar, maka biayanya sekitar Rp 1.200 - 1.400 per KwhMaka selisih yang sekitar Rp 700 per Kwh itu akan diganti oleh PLN," terangnya.

Menurut Benny, ada beberapa skema diskon yang yang ditawarkan oleh PLN dalam program tersebutKarena itu, bagi pelanggan industri dan bisnis yang berminat, bisa menghubungi unit-unit PLN di daerah masing-masing untuk penjelasan teknis lebih lanjut"Yang jelas, ini program menarik karena bisa menghemat biaya perusahaan," ujarnya.

Lalu, sudah berapa banyak perusahaan yang berminat? Benny mengatakan, berdasar laporan dari unit-unit PLN, sudah ada sekitar 1.000 pelanggan yang berminat"Surat keputusan tambahan diskon hingga 50 persen baru diteken Jumat lalu (1/4)Dengan tambahan diskon tersebut, kami berharap pelanggan yang ikut program ini bertambah banyak," katanya.

Bahkan, kata Benny, tidak sedikit pula pelanggan industri dan bisnis di luar Jawa Bali yang menyatakan minat untuk ikut program hemat listrik saat beban puncak"Untuk saat ini, program hanya berlaku di Jawa BaliSebab, sistem kelistrikan di luar Jawa Bali memang berbedaTapi, bisa saja, ke depan akan kami perluas ke luar Jawa Bali," jelasnya(Owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta Tegaskan Pembatasan BBM Bersubsidi Ditunda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler