JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat kinerja keuangan cukup menggembirakan di tengah tingginya tekanan beban usahaHingga akhir September 2011 lalu, BUMN dengan aset terbesar di Indonesia ini berhasil membukukan laba Rp 9,76 triliun.
Berdasar laporan keuangan perseroan yang dikutip Jawa Pos kemarin, Direktur Keuangan PT PLN Setio Anggoro Dewo mengatakan, raihan laba tersebut turun 14,89 persen dari periode sama tahun 2010 yang mencapai Rp 11,51 triliun
BACA JUGA: Pemakaian e-Toll Meningkat
"Pendapatan usaha naik, tapi beban usaha naik lebih tinggi," ujarnya, Rabu (16/11).Data menunjukkan, sepanjang sembilan bulan pertama 2011 ini, PLN mampu meraup pendapatan usaha sebesar Rp 152,36 triliun
Pendapatan usaha tersebut didapat dari penjualan tenaga listrik yang naik dari Rp 76,50 triliun menjadi Ro 85,22 triliun
BACA JUGA: PLN Disjaya Turunkan 500 Pasukan Muda
Lalu, kucuran subsidi listrik dari pemerintah naik dari Rp 41,89 triliun menjadi Rp 65,77 triliunBACA JUGA: Inden All New Xenia Tembus 4 Ribu Unit
Adapun pendapatan usaha lain-lain naik dari Rp 390,42 miliar menjadi Rp 522,79 miliar.Namun, di sisi lain, beban usaha melonjak 31,58 persen dari Rp 106,26 triliun menjadi Rp 139,82 triliunHal itu dipicu naiknya beban usaha untuk pembelian bahan bakar dan pelumas dari Rp 61,30 triliun menjadi Rp 88,66 triliun.
Lalu, beban pembelian tenaga listrik dari pengembang listrik swasta naik dari Rp 18,32 triliun menjadi Rp 21,83 triliunAdapun beban usaha untuk maintenance, kepegawaian, penyusutan, dan lain-lain naik tipis dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, berbagai proyek PLTU 10.000 megawatt (MW) membuat aset PLN terus menggelembungTercatat, per 30 September 2011 lalu, aset PLN sudah menembus angka Rp 420,98 triliun, naik signifikan dibanding posisi 31 Desember 2010 yang sebesar Rp 369,56 triliun(owi/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Incar Blok yang Habis Masa Kontrak
Redaktur : Tim Redaksi