PLN Dipaksa Beli Lebih Mahal

Senin, 09 Mei 2016 – 16:03 WIB
Foto ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) dinilai memaksa PT PLN (Persero) membeli listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), lebih mahal dari ‎harga jual PLN ke pelanggan rumah tangga. Termasuk ‎dibanding harga listrik dari batu bara.

Harga PLTMH Rp ‎1.560-2.080/kwh. Sementara harga jual PLN ke pelanggan rumah tangga hanya Rp 450-1.350/Kwh dan harga listrik dari batubara hanya Rp 800-900/kWh.

BACA JUGA: Jumlah Pelapor SPT Pajak Melonjak, nih Datanya

"‎Karena itu kami dari Serikat Pekerja PT PLN (Persero) menolak ‎kebijakan tersebut. Karena ‎keuangan PLN akan terbebani bila harus membeli listrik mikro hidro dengan harga sebesar itu," ujar Ketua SP PLN Jumadis Abda, Senin (9/5).

Jumadis menilai, terjadi kontradiksi perlakuan subsidi dari pemerintah kepada PT PLN dan kepada investor. Kepada PT PLN, selalu ada penekanan efisiensi. Sedangkan kepada investor, justru tidak masalah menggunakan dana subsidi, sekadar mengikuti keinginan investor mengenai harga beli KWh.

BACA JUGA: Duh, Bank Batasi Penerimaan Pegawai

"Seharusnya pola berpkir keberpihakan kepada investor harus dirubah. Harusnya pro rakyat, karena subsidi adalah uang rakyat," ujarnya.

Karena itu SP PLN menolak rencana kebijakan tersebut. ‎Apalagi faktanya, sampai saat ini besaran subsidi yang diberikan pemerintah pada 'investor' melalui tangan PLN untuk listrik mikro hidro, juga belum disepakati. Masih ada perbedaan perhitungan antara ESDM dan PLN.

BACA JUGA: PLN Percepat Pembangunan 35 Ribu Mw

Menurut Jumadis,  SP PLN pada 21 April lalu telah menggelar aksi unjukrasa melibatkan 5.000 anggota. Tujuannya, menolak pelemahan  PLN, menolak swastanisasi kelistrikan dalam program 35 ribu MW dan menolak‎ pemecahan PLN di Indonesia Timur.

SP PLN juga menuntut pemerintah menurunkan harga gas alam domestik. Sehingga harga listrik bisa lebih murah.

"Kami merencanakan juga akan menyuarakan penolakan termasuk intervensi harga PLTMH yang mahal ini yang harus dibeli PLN. Kami terpaksa kembali turun ke jalan di Kementerian ESDM Jakarta dalam waktu dekat ini. Demi masyarakat Indonesia secara keseluruhan," ujar Jumadis.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PT PAL Garap Kapal Perang Filipina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler