Dirut PT PLN Dahlan Iskan mengatakan, surat utang jangka menengah atau global medium term notes (GMTN) tersebut akan diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capitel expenditure) perseroan yang mencapai Rp 66 triliun
BACA JUGA: Internet Gratis untuk RT-RW
"Penerbitan GMTN ini senilai USD 2 miliar (sekitar Rp 18 triliun, Red)," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (5/8).Menurut Dahlan, untuk menjaring investor global, pada pertengahan September mendatang PLN akan melakukan roadshow ke beberapa tempat seperti Singapura, Hongkong, London, New York, dan Los Angeles
Untuk keperluan tersebut, PLN sudah menunjuk Barclays Capital dan Citigroup sebagai penasehat keuangan atau joint lead arranger
BACA JUGA: Kalla Bangun Monorel Bandung dan Makassar
Rencananya, PLN akan menerbitkan GMTN dengan jangka waktu atau tenor dengan pilihan 5 tahun, 10 tahun, atau 15 tahunSebagai gambaran, saat ini PLN teleh mengantongi peringkat atau rating dari Moody"s Investor Services untuk obligasi global di level "BB+", sedangkan S&P memberikan penilaian satu notch di bawah Moody"s.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menambahkan, Kementerian BUMN sudah memberikan persetujuan atas rencana penerbitan GMTN senilai USD 2 miliar oleh PLN tersebut
BACA JUGA: Beli Voucher 3 Dapat Pizza
"Selain untuk pemenuhan modal perseroan, juga untuk mendukung implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)," ujarnya.Mustafa menyebut, penerbitan GMTN ini berada pada saat tepat, yakni di saat kondisi keuangan PLN cukup memuaskan, dimana perseroan berhasil membukukan laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 10,1 triliun"Apalagi, Sovereign Rating Indonesia yang kini tinggal satu notch dibawah Investment Grade, maka hal ini akan membuat leverage PLN semakin efisien," terangnya(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Perusahaan Garap Proyek USD 746 Juta di Blok Cepu
Redaktur : Tim Redaksi