jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Plt Dirjen Polpum) Kemendagri Bahtiar memprediksi perpolitikan pada 2020 berlangsung dinamis.
Menurut Bahtiar, hal itu dipicu dengan adanya perbaikan sistem dan pendidikan politik di masyarakat.
BACA JUGA: Gibran dan Bobby Maju ke Pilkada 2020 Bukan Membangun Dinasti Politik Jokowi
"Di tahun 2020 akan ada perbaikan sistem politik dan pendidikan politik yang berjalan di masyarakat sehingga di tahun mendatang kondisi politik akan sangat dinamis," kata Bahtiar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/12).
Lebih lanjut, Bahtiar yakin pelaksanaan Pilkada 2020 bakal berlangsung mulus. Pilkada 2020 akan diwarnai pertarungan ide dan gagasan antarkandidat.
BACA JUGA: Bahtiar: Kasus Kepala Daerah punya Rekening Kasino Urusan PPATK
"Pilkada serentak akan membuat masyarakat semakin dewasa dalam berpolitik. Akan muncul pertarungan ide dan gagasan di ruang publik," ucap Bahtiar.
Terkait Pilkada 2020, Bahtiar memperkirakan terdapat tiga pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan pihak penyelenggara. Terutama, untuk menghadirkan petugas penyelenggara yang berintegritas, profesional, dan cerdas dalam tata kelola.
BACA JUGA: FPI Sudah Tak Mesra dengan Anies Baswedan Lagi, Ini Buktinya
Selanjutnya, kata Bahtiar, tantangan pihak penyelenggara Pemilu yakni pemanfaatan dunia maya sebagai sarana publikasi.
"Penyelenggara Pemilu harus transparan dan menjadikan media sosial sebagai tempat publikasi utama. Jadi, masyarakat dapat menerima informasi secara cepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan," tutur Bahtiar.
Tantangan berikutnya, Bahtiar menyinggung tentang penggunaan politik identitas. Menurut dia, politik identitas berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.
"Politik identitas sangat berbahaya. Pentingnya pendidikan politik kepada masyarakat sangat penting agar tidak terulang hal-hal atau dampak negatif dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada sebelumnya," tutur dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan