PLTU Indaramayu Hindari Pemadaman Bergilir

Rabu, 12 Oktober 2011 – 13:10 WIB

INDRAMAYU- Dirut PT PLN, Dahlan Iskan mengatakan, jika PLTU Indramayu yang berkapasitas 3x330 gagal beroperasi tahun ini, maka pemadaman bergiilir di sistim kelistrikan Jawa-Bali sulit dihindari.  Apalagi pada saat musim kemarau seperti ini, pembangkit tanaga air mengalami penurubab drastis.

"Seandainya sistim kelistrikan Jawa-Bali tidak dibantu dari PLTU indramayu ini, kami sangat kesulitan.   Pemadaman bergilir tidak bisa terelakan, apalagi musim kemarau saat ini," ucap Dahlan saat acara peresmian PLTU Indramayu, Rabu (12/10)

Meskipun baru diresmikan PLTU Indramayu yang terdiri dari tiga unit itu,  unit 1 dan unit 2 masing 330 MW Indramayu sudah mulai dioperasikan sejak awal dan pertengahan tahun iniSementara unit 3 sebesar 330 MW mulai beroperasi setelah diresmikan Menko Perekonomian, Hatta Radjasa.

"PLTU Indramayu ini terdiri dari tiga unit, unit I sebetulnya sudah beroperasi pada Januari, dan unit 2 pada Juli lalu

BACA JUGA: PLTU Indramayu Resmi Dioperasikan

Sedangkan unit 3 akan beroperasi setelah peresmian ini dilakukan," terang Dahlan.

Ditambahkan, Pengerjakan pembangunan PLTU Indramayu ini termasuk relatif cepat dibandingkan dengan proyek PLTU lainnya yang juga masuk dalm program percepatan pembangkit listrik 10 ribu MW tahap I
" PLTU Indramayu ini adalah salah satu PLTU terbaik dari PLTU program 10 ribu MW," ujar Dahlan.

Disebutkannya, dengan beroperasi PLTU Indramayu ini, daya mampu rata-rata pembangkit pada sistim interkoneksi kelistrikan Jawa Bali mencapai 21.000 MW, sementara  rata-rata beban puncak (peak load) harian berkisar 19.300 MW.

Seperti dikatahui, Proyek  PLTU tahap 1 ini merupakan proyek kelistrikan yang diatur dalam Peraturan Presiden No

BACA JUGA: Global Cerah, Indeks Merekah

71 tahun 2006 tanggal 6 Juli Jo Peraturan Pemerintah No
59 tahun 2009.

Proyek kelistrikan Pemerintah-PLN ini tersebar di 37 lokasi di seluruh Indonesia, yakni 10 lokasi di Jawa-Bali dengan total kapasitas 7.490 MW, 12 lokasi di Indonesia Barat dengan total kapasitas 1.580 MW dan 15 lokasi di Indonesia Timur dengan total kapasitas 865 MW.

Selain bertujuan untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik di Indonesia yang tumbuh pesat sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi, juga dimaksudkan untuk memperbaiki fuel mix melalui diversifikasi energy primer dari bahan bakar minyak (BBM) ke non-BBM dengan memanfaatkan batubara kalori rendah. (yud/jpnn)

BACA JUGA: PLN Tambah Daya Listrik di Sumbagsel

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sektor Ritel Masih Menggiurkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler