jpnn.com - JAKARTA - Rusaknya pembangkit PLTGU Belawan dan PLTU Labuhan Angin menyebabkan pasokan listrik untuk wilayah Sumut dan sekitarnya mengalami defisit. Pemadaman bergilir dalam jangka waktu yang cukup lama, sudah membakar emosi warga.
Ditanya mengapa dengan PLTU Labuhan Angin bisa rusak, Koordinator Working Group on Power Sector Restructuring (WGPSR) Fabby Tumiwa terang-terangan mengaku tidak bisa memberikan penjelasan mengapa bisa rusak.
BACA JUGA: Naiknya Kebutuhan Listrik tak Diantisipasi
"PLN yang mestinya memberikan penjelasan mengapa pembangkit baru itu bisa rusak," cetusnya kepada JPNN, kemarin.
Padahal, kata dia, "Jika Labuhan Angin tidak rusak, defisit tak terlalu parah."
BACA JUGA: Stok Pupuk Subsidi Menipis
Seperti diketahui, PLTU Labuhan Angin berkapasitas 2x115 MW, yang disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV , 2x240 mm2, 2 CCT ke Gardu Induk Sibolga sepanjang 29 Km.
PLTU Labuhan Angin juga terdiri dari dua unit yaitu, Unit 1 dan 2, keduanya sudah beroperasi secara komersial. Unit 1 sudah beroperasi secara komersial (COD) pada tanggal 7 November 2009 sedangkan Unit 2 pada tanggal 21 April 2009. (sam/jpnn)
BACA JUGA: Jika Gagal, Honorer K2 Minta Digaji dari APBD
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Gelar Latihan Tes CPNS dari Honorer K2
Redaktur : Tim Redaksi