PLTU Suralaya Diklaim Bukan Penyebab Polusi Udara di Jakarta, Begini Penjelasan Prof Puji

Minggu, 03 September 2023 – 15:22 WIB
Polusi udara. Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti sekaligus Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung Profesor Puji Lestari mengatakan PLTU Suralaya bukan menjadi penyebab polusi udara di Ibu Kota Jakarta.

Hal tersebut dikatakan Puji setelah melakukan kunjungan ke PLTU Suralaya di Banten pada Jumat (1/9).

BACA JUGA: Soal Polusi di Jakarta, Pengendara Harus Paham Dampak Negatif yang Ditimbulkan

Diketahui, beberapa pembangkit PLTU Suralaya dalam posisi mati/shutdown sejak 29 Agustus 2023.

“Jika dilihat dari hasil penelitian, kondisi meteorologi menjadi faktor besar yang mempengaruhi polusi udara di Jakarta saat ini. Pada Agustus dan saat ini, emisi PLTU tidak mengarah ke Jakarta. Arah angin menuju ke barat dan barat daya. Bukan ke timur atau arah menuju Jakarta,” ujar Prof Puji. 

BACA JUGA: Begini Keunggulan Beton SIG Penopang Konstruksi LRT Jabodebek

Menurut Puji, pengelolaan PLTU Suralaya sudah memenuhi aturan yang ditetapkan pemerintah, terutama dalam mengelola emisi yang dihasilkan.

Pengelolaan PLTU yang menghasilkan listrik tidak kurang dari 3.000 MW itu sudah sangat bagus.

BACA JUGA: Imbas Lonjakan Beban HGBT, Laba Bersih PGN Tergerus Rp 1,4 Triliun

Puji menambahkan, terkait polusi udara di Jakarta penyebab utamanya adalah sektor transportasi.

“PM 2.5 di Jakarta banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor, terutama kendaraan berat/heavy duty vehicle," sebutnya.

Saat ini, banyak PLTU yang sudah bagus dalam menerapkan penggunaan alat pengendali polusi udara. Seperti halnya, pemasangan Electrostatic Precipitator (ESP) dan Low Nox Burner serta alat pemantau emisi Continuous Emission Monitoring System (CEMS).

Pemasangan teknologi ESP dan CEMS sudah diterapkan seperti PLTU Suralaya.

“Jika dipasang ESP, emisinya sangat sedikit sekali dan terpantau pada CEMS” kata Puji.(chi/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler