Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah meminta maaf kepada seorang mantan staf dari partainya Partai Liberal, yakni Brittany Higgins terkait pelaporan kasus perkosaan yang dialaminya. Brittany Higgins, seorang mantan staf menteri mengatakan dia diperkosa di kantor Menteri Pertahanan di Gedung Parlemen di Canberra Ia tidak mau melaporkan resmi saat itu juga karena takut kehilangan pekerjaannya PM Scott Morrison kemarin meminta maaf kepada Brittany atas apa yang terjadi

 

BACA JUGA: Penjual Bunga Australia Rugi Jutaan Dolar Akibat Lockdown di Hari Valentine

"Ini bukan seharusnya menjadi tempat di mana seorang perempuan muda berada dalam situasi yang tidak aman," kata PM Morrison di Gedung Parlemen di Canberra, Senin kemarin.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa seorang Perdana Menteri di Australia perlu mengeluarkan permintaan maaf? Mengapa kasus ini tidak ditangani oleh pihak kepolisian?

BACA JUGA: Penggemar K-Pop di Indonesia Cukup Kuat untuk Jadi Agen Perubahan?

Hari Senin (15/2/2021) salah satu situs pemberitaan di Australia News.com.au melaporkan seorang staf pria yang bekerja di kantor Menteri Industri Pertahanan Australia mengajak seorang staf perempuan berusia 24 tahun setelah mereka sebelumnya minum-minum.

Di kantor yang berada di dalam gedung parlemen Australia tersebut terjadi tindak pemerkosaan, menurut staf perempuan tersebut.

BACA JUGA: Jumroh Gedor Rumah Mbak KN, Begitu Dibuka Langsung Merangsek Masuk, Terjadilah

Staf tersebut, yakni Brittany Higgins baru bekerja selama empat bulan di bidang media di Partai Liberal, partai yang memerintah Australia saat ini.

Kepada ABC, Brittany mengatakan informasi yang dimuat news.com.au betul adanya.

Brittany mengatakan seorang pria rekan sekerjanya memperkosa dirinya di kantor Menteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds pada Maret 2019.

Brittany mengatakan beberapa hari setelah kejadian, ia dipanggil untuk bertemu dengan Senator Linda ke ruang kantor yang menjadi tempat terjadinya dugaan pemerkosaan tersebut.

Dia mengatakan saat itu dia merasa dalam situasi sulit: melaporkan peristiwa tersebut atau tetap mempertahankan pekerjaannya. Hotline jika mengalami kekerasan seksual di Australia Sexual Assault & Domestic Violance National Help Line
1800 Respect (1800 737 732)
www.1800respect.org.au Lifeline 13 11 14 beyondblue 1300 224 636

 

Setelah sempat bekerja untuk Menteri Urusan Tenaga Kerja Michaelia Cash, Brittany mengundurkan diri dan tidak lagi bekerja untuk pemerintah.

Diketahui setelah kejadian tersebut, ada pertemuan antara Senator Reynolds, Britanny dan seorang staf senior di kementerian pertahanan.

Dalam reaksinya Pemerintah mengatakan jika mereka tidak mengetahui bahwa ruang tersebut adalah lokasi terjadinya pemerkosaan.

"Melihat seriusnya situasi yang terjadi mestinya hal seperti ruang pertemuan menjadi perhatian, dan kami menyesal itu tidak dilakukan," demikian pernyataan Pemerintah Australia.

Dalam pertemuan tersebut mereka yang hadir memberikan dukungan kepada Brittany dan mendukung apapun keputusan yang akan diambilnya.

"Dalam pertemuan tersebut, kami mendengarkan dengan seksama apa yang dikehendakinya dan mendukung dan menghormati apapun keputusannya.'

Polisi di negara bagian ACT yang membawahi ibukota Canberra mengukuhkan jika mereka berbicara dengan Brittany di bulan April 2019, namun sebagai pelapor Britannya memutuskan tidak mau membuat laporan resmi.

"Korban selalu memegang keputusan mengenai seberapa jauh polisi harus melakukan penyelidikan, bisa menentukan apakah kasus akan berlanjut ke penuntutan, dan bisa menarik diri dari semua proses ini kapan saja," kata polisi.

"Bukan hal yang aneh penyelidikan dihentikan, tidak berlanjut ke penuntutan, atau kemudian dimulai kembali di masa depan atas permintaan korban." Takut kehilangan pekerjaan Photo: Brittany Higgins pernah juga bekerja dengan Menteri Urusan Tenaga Kerja Michaelia Cash setelah pemilu tahun 2019. (Supplied)

 

Brittany mengatakan dia memutuskan tidak membuat laporan resmi saat itu, karena ia ingin melindungi reputasi Partai Liberal tempatnya bekerja dan tetap mempertahankan "pekerjaan impiannya".

Dia mengatakan mendapat opsi untuk bekerja di bulan Mei 2019 membantu kampanye pemilihan umum di Australia Barat, daerah pemilihan Senator Linda Reynolds, atau kembali ke kota asalnya Gold Coast di Queensland.

"Saya menyadari bahwa kerjaan saya terancam. Saya merasa tidak banyak pilihan," kata Brittany dalam wawancara dengan program The Project dari jaringan televisi Channel 10, Senin kemarin.

"Ada budaya diam yang aneh dalam partai. Membicarakan masalah seperti ini, khususnya di sekitar masa kampanye, akan merusak suasana kerja tim, bahwa saya bukan anggota tim yang kompak." Mengapa korban pelecehan seksual enggan lapor?
Hanya sedikit perempuan yang pernah mengalami pelecehan dan kekerasan seksual mau melaporkannya. Inilah alasannya.

 

Menurut laporan news.com.au, Britanny diberitahu dia tidak akan memiliki pekerjaan lagi setelah pemilu, jika ia kembali ke Gold Coast.

"Ini pekerjaan impian saya. Saya sudah bekerja seumur hidup untuk bisa sampai di sini. Saya ingin masa depan ini. jadi saya pergi ke Australia Barat," katanya.

"Saya menjadi bagian dari tim Menteri Reynolds berbasis di Australia Barat, tinggal di kamar hotel, namun kami bekerja tujuh hari seminggu."

"Sejujurnya saya sempat memikirkan untuk bunuh diri ketika itu, karena saya merasa sendirian. Rasanya berat sekali."

Setelah mengundurkan diri, Brittany tidak lagi tinggal di Canberra.

"Saya kira mengundurkan diri adalah satu-satunya hal yang secara pribadi bisa saya lakukan untuk mengatakan bahwa tidak seorang pun harus mengalami seperti apa yang saya alami," katanya.

Menurut laporan yang diterima ABC, Brittanny berencana melanjutkan laporan ke polisi dalam beberapa pekan mendatang, selain juga melaporkan masalah ini ke Departemen Keuangan, yang mengurusi berbagai masalah berkenaan dengan staf para menteri. Permintaan maaf PM Morrison Photo: Brittany Higgins mendapatkan pekerjaan yang diimpikannya bekerja untuk menteri namun mengatakan dia diperkosa di dalam gedung Parlemen. (Supplied)

 

Menanggapi pemberitaan media di Australia mengenai apa yang dialami oleh Brittany Higgins, para politisi di Canberra mengeluarkan berbagai pernyataan termasuk permintaan maaf dari Perdana Menteri Scott Morrison.

Senator Linda Reynolds yang sekarang menjabat sebagai menteri pertahanan mengatakan kepada parlemen jika dia tidak pernah memaksa Brittany untuk memilih kerjaaannya atau harus melaporkan ke polisi.

"Prioritas saya dalam hal ini adalah kesejahteraan staf saya dan memastikan dia mendapat dukungan yang diperlukan," katanya.

Dalam pernyataannya di parlemen, PM Morrison mengatakan bahwa peristiwa yang dialami oleh Brittany menurutnya "sangat menyedihkan".

PM Morrison mengatakan dia berbicara dengan istrinya sendiri, Jenny, semalam sebelum ia memberikan pernyataan maaf.

"Istri saya mengatakan 'kamu harus berpikir pertama sebagai seorang bapak. Apa yang kamu mau lakukan bila ini adalah anak-anak kita?'

PM Morrison juga mempertanyakan mengapa dia tidak mendapat pemberitahuan mengenai hal tersebut dari Senator Reynolds dan staf lainnya.

Ia juga mengumumkan dua inisiatif baru guna memberi dukungan lebih bagus bagi perempuan yang berkegiatan di dunia politik.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dan diambil dari berbagai sumber

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Kreatif Pemerintah Inggris Membujuk Warga Ikut Vaksinasi COVID-19

Berita Terkait