Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menyatakan solidaritas duka kepada warga Perancis dengan cara yang mungkin paling dipahami warga Perancis, yaitu menggunakan bahasa mereka.
Bersama Duta Besar Perancis untuk Australia, Christophe Lecourtier, hadir dalam pertemuan Parlemen, para pemimpin politik Australia bersatu dalam memperingati serangan teroris mematikan di Paris bulan ini.
BACA JUGA: 20 Tahun Kerjasama Santo Yoseph Indonesia dengan Emmaus College Australia
"Bapak Duta Besar, kami sampaikan belasungkawa paling tulus dan solidaritas yang kuat dari kami,” ujar PM Turnbull kepada Dubes Christiphe dalam bahasa Perancis.
"Untuk semua yang hidupnya telah tersentuh oleh tindakan jahat terorisme, warga Australia mengirim simpati tulus dan solidaritas yang tak tergoyahkan," kata Turnbull
BACA JUGA: Deplu Australia Tingkatkan Posisi Senior Bagi Perempuan
Perdana Menteri Turnbull sempat berada di Eropa saat serangan kelompok ISIS terjadi, dan sejak saat itu, ia telah membahas respon dunia atas hal tersebut di tiga forum internasional.
"Untuk semua yang hidupnya telah tersentuh oleh tindakan jahat terorisme, warga Australia mengirim simpati tulus dan solidaritas yang tak tergoyahkan," katanya.
BACA JUGA: Kompetisi Berbahasa Indonesia Tingkat Nasional Pertama di Australia
"Paris, kota cahaya, diserang oleh pembunuh tak ber-Tuhan yang mengaku membunuh dalam nama Tuhan, yang mengaku membunuh demi Islam tapi memfitnah dan justru menghujat Islam,” sambungnya.
Ia menerangkan, "Ini bukan hanya serangan terhadap kehidupan warga Perancis dan kebebasan di Perancis - itu adalah serangan terhadap seluruh umat manusia, pada semua kebebasan kita: kebebasan untuk berkumpul dan merayakan, kebebasan untuk berbagi waktu dengan keluarga dan teman-teman, kebebasan untuk berjalan jalan-jalan tanpa rasa takut."
Dalam pertemuan pertama sejak serangan yang menewaskan 130 orang itu, Parlemen Australia sempat mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang para korban.
Kedua kubu politik juga mengenang korban serangan yang terjadi baru-baru ini di luar Perancis, termasuk di Lebanon dan Mali.
"Setiap tindakan terorisme adalah sebuah penghinaan terhadap kemanusiaan, di mana pun itu terjadi dan siapa pun yang merasakan dampaknya," kata Pemimpin Oposisi Australia, Bill Shorten.
Bill menjelaskan, "Tak peduli agama apa yang teroris imani, jika mereka mengaku-aku beragama, tak peduli ketidakadilan apa yang mereka pura-pura derita, tak peduli atas nama apa teroris mengaku bertindak atau bendera apa yang mereka kibarkan."
"Perlu diketahui, sebagai satu negara dan satu rakyat kami menawarkan belasungkawa tulus kami untuk bangsa dan warga Perancis, terutama yang berduka karena kehilangan orang yang mereka cintai," sambungnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senator Ini Curiga Adanya Teroris di Antara Pengungsi Suriah ke Australia