JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdec Hun Sen menemui puluhan wartawan di ruang Media Center, Jakarta Convention Center siang ini, 8 Mei 2011Hun Sen didampingi Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong menjelaskan tentang sengketa perbatasan yang terjadi dengan Thailand
BACA JUGA: Dadakan, SBY Fasilitasi Pertemuan Thailand-Kamboja
Sengketa ini dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-18 yang berlangsung 7-8 Mei 2011.Hun Sen membuka pembicaraan dengan mengatakan dirinya jarang melakukan konferensi pers
BACA JUGA: KTT ASEAN Bahas Penanganan Terorisme
“Semua orang tahu bahwa masalah perbatasan Kamboja dan Thailand telah merusak atmosfer ASEAN,” ujarnya.Dengan semangat ASEAN, Indonesia sebagai Ketua ASEAN telah berupaya menyelesaikan sengketa ini sejak Februari 2011 sampai sekarang
BACA JUGA: Puji Tim Penyergap Osama
“Kamboja bertanggung jawab dan memikirkan perasaan orang lainOleh karena itu, Kamboja menjawab secepatnya TOR yang dirancang oleh Indonesia, “ jelas Hun Sen.Thailand tidak menandatangani penerimaan TOR ituSebaliknya, malah memaksa Kamboja menarik pasukan dari wilayahnya sendiriMenteri Luar Negeri Kamboja menolak kondisi itu dan Hun Sen menekankan dalam pertemuan bahwa penarikan pasukan dari wilayah Kamboja tidak dapat diterima.
“Jadi kemarin, sepertinya situasi tegang dalam sidang plenoKamboja mengungkapkan isu tersebut bukan untuk membuat masalah, tapi untuk menyelesaikan masalahIsu ini diangkat, dan Presiden Indonesia, Ketua ASEAN, sedang mempertimbangkan isu tersebut,” kata Hun Sen.
Ia juga menegaskan tidak ada mekanisme bilateral yang dibatalkanMasalah di perbatasan kuil Preah Vihear telah dibawa ke Dewan Keamanan PBB sehingga pembicaraan soal ini perlu partisipasi ASEAN(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerus Osama Lolos dari Maut
Redaktur : Tim Redaksi