JAKARTA - Surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak dilecehkanDalam keterangan resmi kepada sejumlah media di Malaysia, Najib mengultimatum agar Indonesia segera meredakan demonstrasi yang marak terjadi di ibukota Jakarta
BACA JUGA: FKPPI Jakarta Minta Jangan Anarkis
Dia mengatakan, jika pemerintah gagal meredam aksi demonstrasi di dalam negeri, maka Indonesia harus bersiap menghadapi murka Malaysia."Pemerintah (Indonesia, Red) harus bertindak cepat, atau menghadapi risiko munculnya murka warga Malaysia," ancam Najib, seperti dikutip harian The Star, Minggu (29/8) kemarin.
Pernyataan Najib itu disampaikan menanggapi gencarnya desakan dalam negerinya agar PM memberikan respon keras atas penghinaan simbol negara Malaysia
BACA JUGA: Sampaikan Keluhan, Pembantu Dipaku Majikan
Aksi itu dipicu tindakan aparat Malaysia yang menyandera tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) oleh Marine Police Malaysia (MPM)Najib menuding aksi di Jakarta hanya dilakukan oleh segelintir orang bayaran
BACA JUGA: Pesan Otomatis Bikin Panik Penumpang British Airways
Karena itu, dia berharap pemerintahan SBY bisa meredamnya tanpa memicu ketegangan kedua negara"Saya sendiri memberikan jaminan bahwa situasi di Malaysia dalam kendaliNamun, yang terpenting jangan sampai hal ini membayakan kerjasama bilateral dua negara," kata pria berusia 57 tahun itu.Pria yang baru menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia sejak 2009 itu, belum mencermati secara detail isi surat SBYNamun, dia yakin motif pengiriman surat itu adalah kekecewaan terhadap situasi yang terjadiNajib menilai, melalui surat itu, SBY ingin menepis anggapan bahwa pemerintah terlibat dalam demonstrasi yang melecehkan Malaysia"Pemerintah Indonesia sadar bahwa ada dua juta penduduknya yang bekerja di Malaysia, dan bahwa ada cukup banyak investasi oleh perusahaan Malaysia disana," kata dia.
Pria keturunan Suku Bugis itu mengatakan bahwa kerjasama dua negara selama ini sudah sangat baik dan tidak seharusnya terganggu oleh hal sepele semacam iniSampai saat ini katanya, Malaysia belum berencana memberlakukan travel advisory bagi warganya yang ingin berkunjung ke Indonesia.
Suhu politik di Malaysia sendiri mulai memanas menanggapi rentetan aksi Ganyang Malaysia yang mencuat di IndonesiaDua orang warga Malaysia dikabarkan nyaris membakar bendera Indonesia di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur yang terletak di Jalan Tun RazakDua lelaki tersebut ditangkap polisi setempat untuk dimintai keterangan soal (rencana) aksi pembakaran bendera Indonesia.
Ketika dikonfirmasi seputar hal ini, KBRI Kuala Lumpur tampak tertutupMinister Councellor Pensosbud KBRI Malaysia, Widyarka Ryananta, menolak menanggapi memanasnya hubungan RI-MalaysiaKetika dihubungi dari Jakarta tadi malam, beberapa kali dia menolak memberikan jawaban dan memilih mematikan telepon seluler.
Dalam pernyataan tertulis kepada KBRI Malaysia, salah satu partai berkuasa di Malaysia, UMNO, menglarifikasi pemberitaan yang beredar terkait keterlibatan anggotanya dalam aksi demonstransi anti-IndonesiaPimpinan Pemuda UMNO, Khairy Jamaluddin, mengatakan bahwa dirinya akan menindak anggotanya yang berupaya membalas perlakuan massa Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) yang membakar dan meludahi bendera Malaysia.
"Apa yang terjadi di Indonesia hanya melibatkan segelintir orangKami tak ingin isu ini jadi sensasi dan mengorbankan hubungan dua negara," tulis Khairy dalam draft suratnya.
Ketua Pemuda Barisan Nasional (BN) itu mengomentari penahanan dua pria Malaysia yang mencoba membakar bendera Indonesia, Merah Putih, di depan KBRISebagai pimpinan, dia mengaku akan menindak anggota pemuda UMNO dan Barisan Nasional yang terlibat dalam aktivitas tersebut.
Hal yang bertentangan disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin, kepada Departemen Urusan Mahasiswa Malaysia di JakartaDia memperingatkan agar 6.000 mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia berhati-hati dan waspadaIni menyusul merebaknya aksi anti Malaysia yang diprakarsai oleh kelompok Bendera"Mereka diingatkan untuk pergi secara berkelompok, serta jangan hadir di acara-acara pertemuan publik," ujar Menteri Khaled.
Menanggapi kekhawatiran soal keamanan warga Malaysia di Indonesia terkait ancaman sweeping yang dilakukan oleh Bendera, Menteri Khaled mengaku percaya bahwa pemerintah Indonesia akan menjamin keamanan mereka"Jika gagal menjamin keamanan warga Malaysia, itu mencerminkan buruknya kemampuan mereka menjaga keamanan di negara mereka sendiri," kata dia.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Malaysia, Da"i Bachtiar, dalam keterangan tertulis kepada media di Jakarta mengatakan telah meminta pemerintah Malaysia melindungi warga IndonesiaMenurut Da"i, permintaan itu menanggapi (kabar) banyaknya WNI yang dilukai bahkan dibunuh oleh aparat keamanan Malaysia.
"Kami memberikan jaminan kepada Malaysia, bahwa warganya dijamin aman di IndonesiaTidak akan ada "sweeping" warga Malaysia di IndonesiaNamun, kami juga meminta agar Malaysia melindungi warga Indonesia di Malaysia," kata Da"i.
Mantan Kapolri itu juga telah menyampaikan bahwa kepolisian Indonesia telah menahan para demonstran yang melemparkan kotoran manusia ke Kedubes Malaysia dan membakar bendera Malaysia"Kini sedang diselidiki berbagai bukti untuk menyeret mereka ke pengadilan," katanya(zul-jp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Anggota Parlemen Dibunuh saat Menuju Masjid
Redaktur : Tim Redaksi