Di tengah pertikaian internal di partainya, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan akan tetap menjabat perdana menteri dalam jangka lama, dan mengatakan tidak akan mundur.

Selama sepekan terakhir terjadi ketegangan di dalam partai Liberal, setelah adanya beberapa wawancara dan pidato yang dilakukan mantan perdana menteri Tony Abbott.

BACA JUGA: CEO dan Dosen Kini Bisa Mengajukan Permohonan Visa 457

Namun dalam pernyataannya hari Senin (3/7/2017) pagi, PM Turnbull mengatakan dia akan tetap membawa partainya ke pemilu di tahun 2019, dan akan menang.

"Saya bisa memberi jaminan kepada anda bahwa saya akan menjadi perdana menteri di tahun-tahun mendatang." katanya.

BACA JUGA: Sindikat Narkoba Gunakan Drone Untuk Pantau Polisi

"Jadi itulah komitmen saya."

Dalam wawancara sebelumnya di akhir pekan, Turnbull mengatakan dia akan mengundurkan diri dari parlemen bila dia kehilangan jabatannya sebagai perdana menteri.

BACA JUGA: Remaja Australia Semakin Banyak Menonton Pornografi

Pernyataan tersebut kemudian diintepretasikan oleh beberapa kalangan bahwa akan ada pemilu sela, bila Turnbull dilengserkan dari jabatannya, dan juga ada pendapat bahwa Abbott harus mundur dari parlemen.

Namun hari Senin, Turnbull berulang kali menekankan bahwa dia ingin tetap menjadi perdana menteri selama beberapa tahun ke depan.

"Saya tahu anda mengira di usia 62 tahun, saya sudah terlalu tua, namun saya bisa memberikan jaminan bahwa saya akan menjadi perdana menteri selama bertahun-tahun ke depan." katanya kepada wartawan.Turnbull: Australia tidak memfokuskan diri pada 'gosip politik'

Pejabat sementara Ketua Partai Buruh yang sekarang ini menjadi oposisi, Tanya Pilbersek mengatakan pertikaian di kalangan internal partai koalisi telah 'menguras energi emosional dan intelektual dari PM dan ini tidak bagus bagi negeri secara keseluruhan."

Turnbull bersikeras mengatakan dia tetap memfokuskan diri pada pemerintahan.

Dia mengelak menjawab pertanyan mengenai pertikaiannya dengan Tony Abbott, dengan mengataakn dia tidak tertarik dengan masalah pribadi, dan kepentingannya adalah untuk melayani 24 juta warga Australia.

"Saya fokus dengan pekerjaan saya, saya tidak tertarik dengan gosip politik, dan saya tahu bahwa warga Australia lainnya juga tidak tertarik." katanya.

Beberapa menteri senior dalam pemerintahan Australia juga memberikan komentar mengenai pernyataan yang disampaikan oleh Abbott baru-baru ini.

Menteri Pendidikan Simon Birmingham mengesampingkan pendapat dari Tony Abbott yang menghendaki adanya perubahan di dalam partai Liberal.

Abbott mengatakan bahwa Partai Liberal di New South Wales harus memiliki suara dalam penentuan siapa yang akan menjadi calon dari partai tersebut di pemilu.

Itu menjadi salah satu topik yang disampaikan oleh Tony Abbott di akhir pekan, satu dari sekian banyak pidato dan wawancara yang disampaikannya minggu lalu.

Senator Birmingham mengatakan perubahan seperti itu sudah pernah dilakukan di Australia Selatan, dan hasil akhir pemilu tidaklah mengesankan.

"Ini tidak membuat perbedaan mendasar dalam jumlah keanggotaan sejak perubahan terjadi." kata Senator Birmingham.

"Ini debat yang boleh saja dilakukan di dalam, namun saya kira ini kita semua berpandangan bahwa masalah ini akan memecahkan masalah mengenai keterlibatan warga dalam politik modern."

Menteri Industri Arthur Sinodinos kembali menekankan bahwa Abbott berhak berbicara sebagai anggota parlemen dari partai tersebut yang saat ini tidak memiliki jabatan tertentu.

"Bila anda di dalam pemerintahan, kita hanya bisa mengontrol apa yang menjadi kontrol kita - saya tidak bisa mengonytrol Tony Abbott." katanya.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Peredaran Uang $50 Palsu di Tasmania Utara

Berita Terkait