Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dirinya tidak melihat bukti yang menunjukkan bahwa Peter Dutton telah menyalahgunakan kewenangannya sebagai Menteri Dalam Negeri dalam kasus terkait pengasuh asing.
Sebaliknya Menteri Dalam Negeri, Peter Dutton menuduh tudingan tersebut sebagai permainan kotor terhadap dirinya.
BACA JUGA: Bertemu Presiden Jokowi, PM Baru Australia Bahas Strategi Kawasan
Menteri Peter Dutton menjadi sorotan karena menggunakan kewenangannya sebagai Menteri Dalam Negeri untuk campur tangan dalam dua kasus terpisah, yang memungkinkan pengasuh asing (au pair) ditahan di tahanan imigrasi Australia.
Tetapi Perdana Menteri Scott Morrison percaya Peter Dutton telah bertindak dengan tepat, dan mengatakan sistem imigrasi justru diuntungkan karena memiliki seorang menteri yang dapat menerapkan kebijaksanaan pada kasus-kasus tertentu.
BACA JUGA: Pendeta Dibalik Papan Gereja di Australia yang Selalu Jadi Bahan Pembicaraan
"Tidak ada apa pun yang ditunjukan kepada saya yang mengindikasikan penyalahgunaan kekuasaan itu," kata Morrison.
"Tidak ada apa-apa.
BACA JUGA: Staf IT Universitas New South Wales Ditangkap Terkait Terorisme
"Ini bukan sekedar arsip, itu manusia."
Peter Dutton mengklaim orang-orang membocorkan informasi terhadap dia sebagai balasan atas perannya dalam perebutan kekuasaan di internal partai Liberal.
Dia mengatakan kepada surat kabar Queensland Courier Mail bahwa waktu kemunculan tuduhan pengasuh asing ini "mencurigakan", dan itu menunjukkan bahwa tudingan itu didorong oleh lawan-lawan politiknya dan semakin digaungkan sejak kekalahannya dalam pemungutan suara kepemimpinan partai Liberal.
Peter Dutton mengungkapkan anggota Parlemen telah melobi dia lebih dari 900 kali tahun ini untuk campur tangan dalam kasus imigrasi.
Tapi dua kasus pengasuh asing ini yang telah menyebabkan perannya sebagai Menteri mendapat sorotan dan tindakannya menjadi subjek penyelidikan Senat.
Pada Juni 2015, Dutton memberikan visa kepada seorang wanita Italia Michela Marchisio, yang ditahan di bandara Brisbane oleh petugas perbatasan yang khawatir dia akan melanggar visa turisnya dengan bekerja sebagai pengasuh anak.
ABC memahami bahwa wanita itu berencana untuk bekerja untuk mantan polisi yang merupakan rekan Peter Dutton, yang telah menghubungi kantornya tentang kasus ini.
Beberapa bulan kemudian, Menteri Peter Dutton memberikan visa kepada wanita Prancis, Alexandra Deuwel setelah lobi yang dilakukan oleh bos AFL Gillon McLachlan. Photo: Pengasuh dan subjek dari sorotan media, Alexandra Deuwel (menggunakan atasan hitam), ambil bagian dalam kegiatan yoga pagi di pantai. (ABC News)
Dipahami kalau, Alexandra Deuwel berencana untuk bekerja untuk sepupu kedua McLachlan, seorang pengusaha penggemukan sapi Callum MacLachlan yang berbasis di Adelaide.
Ayah Gillon MacLachlan, Hugh adalah donor partai Liberal.
Menteri Peter Dutton telah dengan tegas membantah melakukan pelanggaran dalam kedua kasus.
ABC berusaha meminta waktu dengan  Alexandra Deuwel usai salah satu kelas yoga di tepi pantai di French Riviera, tetapi dia menolak untuk mengomentari masalah ini dan mengancam akan memanggil polisi.
"Saya kira tidak ada orang yang berargumen bahwa dia tidak seharusnya memiliki kekuasaan kebijaksanaan - tentu saja, itulah yang dimiliki para menteri imigrasi," kata kepala buruh Partai Buruh Clare O'Neil kepada program ABC Insiders.
"Tetapi kontrasnya jenis sikap yang ditunjukkannya, misalnya, kepada orang-orang sakit yang tinggal di Pulau Manus atau Nauru atau di tahanan, untuk situasi pengasuh asing ini sangat menyakitkan.
"Apa yang terlihat adalah jika Anda menghubungi Peter Dutton sebagi orang penting atau Anda adalah pendonor Partai Liberal, maka Anda akan mendapatkan hasil kebijaksanaan imigrasi yang berbeda dari orang biasa."
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gereja Katolik Tolak Ungkap Isi Pengakuan Dosa Pelecehan Seksual