Perdana Menteri Australia Scott Morrison menggunakan pertemuan pertamanya dengan Presiden AS Donald Trump di sela-sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina pada Sabtu (1/12/2018) untuk menjelaskan sistem politik di negaranya yang mengantarkan dirinya ke kursi tertinggi di pemerintahan Australia saat ini.
Dalam sebuah pertemuan yang hanya berlangsung selama lebih dari 20 menit di sela-sela KTT G20, Presiden Donald Trump mengajukan pertanyaan yang digambarkan Morrison sebagai "penyelidikan" tentang bagaimana ia menjadi Perdana Menteri ke-30 setelah satu minggu pergolakan di Partai Liberal Agustus lalu.
BACA JUGA: Gempa Hantu Terdeteksi dari Afrika Hingga ke Hawaii
"Ini adalah sistem yang asing bagi sistem presidensial dan sudah sangat dipahami ... kami hanya menjalani peristiwa [pergantian kepemimpinan di internal partai pemerintah]," kata Scott Morrison ketika kemudian ditanyai oleh wartawan tentang pertemuan formal pertamanya dengan Presiden Trump.
Dalam dua menit pertemuan terbuka untuk media di Buenos Aires, pernyataan pertama Trump menunjukkan dia masih belum sepenuhnya siap dengan perubahan kepemimpinan di Australia yang sekarang telah mempertemukannya dengan perdana menteri Australia kedua selama dia menjabat sebagai Presiden AS.
BACA JUGA: Lumba-lumba Kini Menghilang dari Pelabuhan Darwin
"Kami baru saja saling mengenal dan, sejauh ini, sangat baik," adalah prediksi Trump terhadap PM Scott Morrison di awal kata sambutannya dalam pertemuan itu, sebelum menambahkan "Saya pikir ini akan menjadi hubungan yang hebat".
Meski terkesan kurang memahami peristiwa yang terjadi di dalam internal partai Liberal, Presiden Trump menyambut antusias pencapaian Scott Morrison dalam tiga bulan pertamanya menjabat sebagai perdana Menteri.
BACA JUGA: Kelas Bahasa Indonesia di Narrabundah, Australia Berhasil Dipertahankan
"Saya tahu Anda telah melakukan pekerjaan fantastis dalam waktu yang sangat singkat," katanya.
"Anda telah melakukan banyak hal yang mereka inginkan dari [di Australia] dan itulah mengapa Anda duduk di sini."
Presiden Trump juga tidak merinci secara jelas dalam sambutannya, atau secara pribadi kepada PM Scott Morrison, "hal" apa yang paling menarik perhatiannya, tetapi Perdana Menteri kemudian menjelaskan sejumlah kebijakan yang sudah dilakukannya, termasuk komitmen Pemerintahnya untuk perdagangan, keterlibatan ekstra di kawasan Pasifik dan tinjauan tentang kesepakatan nuklir Iran.
KTT G20 menawarkan kesempatan terakhir kepada Morrison untuk mengambil suara dengan para pemimpin dunia dalam ulasannya tentang posisi kedutaan Australia di Israel dan apakah itu harus dialihkan ke Yerusalem, seperti yang dilakukan pemerintahan Trump.
Namun masalah itu tidak dibahas dalam pembicaraan dengan Presiden Trump.
"Tidak, itu tidak kami bahas dalam pertemuan hari ini," kata PM Morrison menjelaskan, karena "itu telah dilalui dengan baik dalam diskusi saya sebelumnya" dengan Wakil Presiden AS Mike Pence pada KTT APEC sebelumnya di Papua Nugini.
Perdana Menteri mengirim sinyal yang lebih jelas kepada Presiden Trump tentang posisinya di perdagangan dunia, karena Presiden Trump dalam waktu dekat akan bertemu dan melakukan pembicaraan penting dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir G20. Photo: Morrison mengatakan hubungan AS-China menunjukkan tanda-tanda positif
(ABC News)
Ketika kedua presiden bertemu, mereka akan menengahi penyelesaian ketegangan terkait tarif impor dan aturan perdagangan dan investasi, atau meningkatnya eskalasi tarif lebih lanjut pada awal tahun depan.
Meskipun berhati-hati untuk menghindari setiap saran "proteksionisme" sebagai motif untuk Amerika, Scott Morrison mengatakan dia menekankan pendekatan baru dan kooperatif untuk memodernisasi aturan perdagangan sebagai solusi di masa depan.
"Diskusi perdagangan sangat hidup, jadi saya kira itu tidak mengejutkan bahwa akan ada ketegangan dari waktu ke waktu ... beberapa aturan lama agak kikuk, mereka butuh layanan," katanya.
"Saya terus menyoroti, seperti yang selalu saya lakukan, bahwa ketegangan perdagangan tidak baik untuk ekonomi global."
Pertemuan G20 ini menjadi event yang pertama kali juga mempertemukan Scott Morrison sebagai PM Australia dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Kedua pemimpin mengalami perlambatan dalam pembicaraan terkait perjanjian kemitraan strategis (SPA) yang meletakkan aturan dasar untuk proyek pertahanan terbesar yang pernah ada di Australia, yakni rencana pembuatan armada Kapal Selam Masa Depan senilai $ 50 miliar.
Dalam sebuah terobosan yang mungkin, PM Scott Morrison mengatakan pembahasan mengenai SPA telah mengalami kemajuan yang sangat baik, tetapi pembicaraannya akan dilangsungkan kembali ke tingkat pemimpin untuk memastikan itu dapat diselesaikan dalam waktu dekat".
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.Â
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Australia Ditahan di UAE Minta Bantuan PM Morrison