Menurut Davinder Singh, pengacara yang ditunjuk pemerintah Singapura, IHT harus membayar kompensasi SGD 160.000 (sekitar Rp 1 miliar)
BACA JUGA: Kebun Binatang Perth Terima Conservation Award
"Mereka sudah menyepakati nominal ganti rugi itu," ujarnya seperti dilansir Agence France-PresseBACA JUGA: Norwegia Kucurkan Rp 140 M untuk Selat Melaka
Ayah Lee, mantan PM Lee Kuan Yew, dan mantan PM Goh Chok Tong juga berhak atas kompensasi itu.Konon, IHT akan menanggung kompensasi tersebut bersama si penulis artikel, Philip Bowring, yang saat ini bertugas di Hongkong
Terkait gugatan tersebut, Rabu (24/3) lalu, IHT sudah memublikasikan permintaan maaf mereka secara terbuka kepada pemerintah Singapura
BACA JUGA: Google-Yahoo Tolak Sensor Australia
Dalam artikel bertajuk All In The Family, Bowring menuliskan nama Lee dan sang ayah sebagai bagian dari dinasti politik Asia"Pemerintah Singapura menganggap artikel itu sebagai fitnah," terang The New York Times dalam edisi onlinenya kemarin.Lewat Singh, Lee mengatakan bahwa artikel Bowring itu membuat pembaca berasumsi dirinya hanya mewarisi jabatan PM dari sang ayahPadahal, dia membantah keras tudingan nepotisme tersebut dan menegaskan jabatan kepala pemerintahan itu merupakan buah kerja kerasnyaSejak digugat, IHT mencabut artikel kontroversial itu dari situsnya.
Bukan kali ini saja Singapura berurusan dengan media yang menyebut pemerintahannya dikuasai dinasti politikTahun lalu, pemerintahan Lee juga memenangkan gugatan bernilai SGD 10.000 (sekitar Rp 64,9 juta) dari Wall Street Journal terkait artikel yang dianggap melecehkan lembaga hukum SingapuraSebelumnya, mereka juga memenangkan gugatan senada dari Far Eastern Economic Review dan Dow Jones Publishing Company (Asia) Inc(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dialog Obama-Netanyahu Buntu
Redaktur : Tim Redaksi