JAKARTA—Menjadi jalur lintas laut paling sibuk untuk kawasan Asia dan internasional, menjadi alasan utama Norwegia mengucuri Indonesia dengan dana bantuan sebesar USD15 juta, atau sekitar Rp140 miliarSebanyak USD9 juta dalam bentuk pinjaman, sedangkan USD6 juta dalam bentuk hibah
BACA JUGA: Google-Yahoo Tolak Sensor Australia
Keseluruhan kucuran dana tersebut diperuntukkan untuk mendukung lalulintas perhubungan di Selat Melaka.Kamis (25/3), penandatanganan country agreement dua negara tersebut berlangsung di kantor kementrian keuangan, Jakarta
BACA JUGA: Dialog Obama-Netanyahu Buntu
Sedangkan dari Norwegia, diwakili oleh Duta Besar untuk Indonesia, Eivind SDana ini nantinya diperuntukkan untuk membangun sistem monitor arus lalu lintas laut (The Vessel Traffic Services System) di bagian utara Selat Malaka, Sumatera
BACA JUGA: Google Hengkang ke Hongkong
Selain itu juga untuk meningkatkan pengamanan, pencarian dan penyelamatan laut di kawasan tersebut.‘’USD 15 juta ini terdiri dari Utang USD9 juta dengan bunga 0 persen untuk jangka waktu 10 tahunMasa tenggang 1,5 tahun yang nantinya diperpanjang menjadi tiga tahunJadi mereka (Norwegia) memang berniat ingin membantu IndonesiaKawasan Selat Melaka juga dilewati kapal-kapal dari Norwegia,’’ kata Rahmat.
Rahmat menjelaskan, bahwa untuk dana hibah yang diterima Indonesia, telah berlangsung selama tiga kaliNamun dibandingkan hibah sebelumnya, hibah yang ketiga ini terhitung yang paling besarSementara untuk pinjaman, baru pertama kali diberikan Norwegia pada Indonesia.
Rahmat menjelaskan, untuk perjanjian pinjaman dari Kerajaan Norwegia kepada pemerintah Indonesia senilai USD9 juta, akan melalui tiga tahapan perjanjianTiga tahapan tersebut antara lain country agreement, purchase contract (kontrak pembelian), dan loan agreement (penandatanganan pinjaman).
’’ Yang tadi kita lakukan baru Country agreementSementara untuk purchase contract nanti akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dalam hal ini diwakili oleh Dirjen Perhubungan Laut dan rekanannyaSedangkan loan agreement dilaksanakan oleh Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan,’’ jelasnya.
Untuk pinjaman, kata Rahmat, nantinya uang yang diterima akan ditindaklanjuti dengan mengadakan lelang internasional terbukaProses lelang diperkirakan akan memakan waktu tiga bulan.’’Kalau sudah cair, barang tidak mesti dari NorwegiaKita bisa lakukan lelang terbukaTahap dua dan tiga dilakukan secepatnya, diharapkan tahun ini juga bisa selesai,’’katanya.
Sementara itu, Duta besar Norwegia untuk Indonesia Eivind S Homme mengatakan, bahwa Norwegia senang bisa bekerjasama dengan IndonesiaDipilihnya Selat Melaka, karena dinilai Selat Melaka merupakan jalur padat lalu lintas yang berperan penting bagi kepentingan perekonomian Indonesia, Norwegia dan juga negara lainnya di dunia.’’Kerjasama ini menguntungkan semua pihak,’’ kata Homme.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maliki Tuntut Penghitungan Ulang
Redaktur : Soetomo Samsu