jpnn.com, SINGAPURA - Pemilihan umum (pemilu) Singapura masih lama. Namun, Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong sudah siap meninggalkan kursi pemimpin. Menurut dia, para penggantinya sudah berada dalam kabinet.
”Sepertinya sangat mungkin dia sudah berada dalam kabinet. Tapi, (menteri) yang mana? Itu yang harus kita cari tahu bersama. Dan, dibutuhkan waktu untuk melakukannya,” kata pemimpin 65 tahun tersebut dalam wawancara dengan CNBC.
BACA JUGA: Presiden Halimah Terpaksa Tinggalkan Rusun Pink-nya
Pemimpin baru biasanya muncul dari dalam kabinet. Itu pula yang terjadi pada 2004. Saat itu dia menjabat menteri keuangan dalam Kabinet Goh Chok Tong.
Sebelumnya, menurut Lee, Goh pun juga duduk di kursi menteri sebelum menjabat PM pada 1990. Dia tercatat sebagai menteri senior saat Singapura dipimpin ayah Lee, mendiang PM Lee Kuan Yew.
BACA JUGA: Bawa Anak Liburan ke Singapura, Ini Ketakutan Surya Saputra
Tradisi yang selalu terjadi dalam pergantian PM tersebut membuat Lee tidak sembarangan memilih menteri-menterinya. Sejak awal menjalani masa jabatannya yang ketiga pada 2015, PM ketiga Singapura tersebut sudah mengumpulkan para calon penggantinya di kabinet.
”Mereka adalah menteri-menteri muda yang harus mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam persaingan satu sama lain,” ungkapnya.
BACA JUGA: Emoji Perempuan Berjilbab Merah untuk Presiden Singapura
Mengutip ramalan para pengamat politik Singapura, media menyebutkan tiga tokoh yang berpeluang besar menjadi PM. Dua di antaranya adalah menteri.
Yakni, Menteri Keuangan Heng Swee Keat dan Menteri Pendidikan (Sekolah Tinggi dan Kejuruan) Ong Ye Kung. Sementara itu, satu kandidat yang lain ialah Ketua Partai Buruh Chan Chun Sing. (Reuters/straitstimes/hep/c20/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Berjilbab Ini Punya Peluang Besar Pimpin Singapura
Redaktur & Reporter : Adil