PM Singapura Ribut dengan Saudara Akibat Rumah Warisan

Jumat, 16 Juni 2017 – 07:52 WIB
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Foto: EPA

jpnn.com, SINGAPURA - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong sedang didera konflik keluarga. Dia terlibat sengketa dengan dua saudara kandungnya, Lee Wei Ling dan Lee Hsien Yang.

Hsien Loong, Wei Ling dan Hsien Yang adalah anak-anak pendiri Singapura Lee Kuan Yew. Ketiganya terlibat konflik terbuka terkait sengketa rumah peninggalan sang ayah.

BACA JUGA: Novel Baswedan Blak-blakan ke Media Mancanegara, Ini Pengakuannya

Wei Ling dan Hsien Yang menuding Hsien Loong tak jujur soal keinginan ayah mereka tentang rumah yang terletak di 38 Oxley Road, Singapura. Kabarnya, Lee Kuan Yew sebelum meninggal pada Maret 2015 pernah menginginkan rumahnya dibongkar. Alasannya, Lee tak mau rumahnya menjadi semacam ‘kuil politik’.

Namun, Hsien Yang mengangap Hsien Loong punya ambisi tersembunyi. Hsien Loong, sebut Hsien Yang, memang membuat pernyataan ke publik bahwa keputusan untuk menghancurkan rumah warisan itu tak perlu dilakukan secepatnya.

BACA JUGA: Bareskrim Gagalkan Penyelundupan Ratusan Ribu Lobster ke Luar Negeri

Hanya saja, lanjutnya, Hsien Loong ternyata diam-diam membentuk semacam komite rahasia yang berisi sejumlah menteri. Tugas komite itu adalah mengeksplorasi dan membuat semacam rekomendasi.

“Kemauan itu final dan mengikat. Kami tak tak percaya pada Lee Hsien Loong ataupun komite rahasianya,” tulis Hsien Yang dalam akunnya di Facebook.

BACA JUGA: Ke Singapura Mau Besuk, Ustaz Solmed Alami Pengalaman Buruk

Ketika keinginan Lee Kuan Yew itu diakui sebagai keputusan yang final dan mengikat, Hsien Loong memang tidak mengajukan gugatan hukum. Meski demikian dia secara pribadi menulis surat kepada komite bahwa tidak ada bukti soal ayahnya memiliki keinginan terakhir agar rumah bersejarah itu dihancurkan sebagaimana klaim Hsien Yang dan Wei Ling.

Hsien Yang juga mengklaim bahwa Hsien Loong pernah bersumpah dalam sebuah deklarasi tentang keinginan ayah mereka soal penghancuran rumah. Namun, ada hal kontradiktif dalam pernyataan Hsien Loong.

Putra tertua Lee Kuan yew itu memang mengharapkan pemerintah menghormati keinginan mendiang ayahnya. Namun, dia secara pribadi juga mengatakan kepada komite bahwa mendiang Lee Kuan Yew pasti akan menerima apa pun keputusan untuk melestarikan rumah warisan itu.

Pertengkaran di antara anak-anak Lee Kuan Yew sudah mengemuka sejak tokoh kelahiran Singapura, 16 September 1923 itu meninggal pada 23 Maret 2015. Namun, pertengkatran itu akhirnya mengemuka di publik Rabu (14/6) ketika Wei Ling dan Hsien Yang mengumbarnya di Facebook.

Hsien Yang bukanlah orang sembarangan di Singapura. Posisinya saat ini adalah chairman di Lembaga Penerbangan Sipil Singapura.

Dia bersama saudara perempuannya, Wei Ling juga menuduh Hsien Loong menggunakan alat negara untuk melawan mereka. “Kami mengkhawatirkan penggunaan alat negara untuk melawan kami dan istri Hsien Yang, Suet Fern.” 

Menurut Hsien Yang, suasananya sudah sedemikian buruk. Karenanya dia beserta keluarganya berniat untuk pindah ke luar negeri.

Wei Ling dan Hsien Yang juga menyebut Hsien Loong mencoba membangun dinasti politik dengan menggunakan warisan Lee Kuan Yew. Saat ini istri Hsien Loong, Ho Ching merupakan petinggi di Temasek Holdings.

Selain itu, Hsien Loong dan Ho Ching disebut-sebut punya ambisi politik untuk melempangkan jalan bagi putra mereka, Li Hongyi menuju kursi kekuasaan.

Lantas, apa komentar Hsien Loong? Dia mengaku sedih karena dituduh seperti itu.

“Saya dan Ho Ching membantah tuduhan-tuduhan ini, terutama klaim absurd sbahwa saya memiliki ambisi politik utnuk putra saya,” katanya.

Dia juga mengaku kecewa pada dua saudaranya itu. Sebab, dua saudara kandungnya justru mengumbar persoalan keluarga ke publik.(thestar/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Ini Kemudahan Membeli Properti di Singapura


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler