PM Thailand Dilempari Sepatu oleh Demonstran

Bentuk Penghinaan Paling Rendah

Kamis, 23 Oktober 2008 – 09:43 WIB
BANGKOK - Perdana Menteri Thailand Somchai Wongsawat kian terpojokPara demonstran yang sebelumnya hanya mencaci secara verbal maupun lewat poster atau spanduk kini sudah melangkah lebih jauh

BACA JUGA: Malaysia Cekal Penulis Novel Peraih Nobel

Rabu (22/10) adik ipar mantan PM Thaksin Shinawatra itu dan rombongan dilempari sepatu, sandal, dan botol ketika mengunjungi perusahaan telekomunikasi negara, TOT


"Pembunuh! Biawak!" teriak para pengunjuk rasa yang terdiri atas sekitar 300 pekerja TOT di kompleks Kementerian Informasi dan Teknologi Komunikasi Thailand

BACA JUGA: Ancaman Kesalahan Penghitungan Suara



Melihat Somchai masuk ke gedung lewat pintu samping, para pengunjuk rasa berteriak semakin kencang
Ketika itulah berbagai benda melayang ke arah pemimpin 61 tahun tersebut.

Namun, berkat penjagaan ketat, Somchai berhasil lolos dari serangan massa

BACA JUGA: Inggris Diminta Segera Ekstradisi Thaksin

Padahal, PM dan rombongannya sempat tersudut saat para pendemo menggiring mereka ke salah satu pojok tempat parkirSeorang pengawal PM dilaporkan terluka karena lemparan massa.

"Pagi ini memang sedikit berwarnaTapi, saya tetap harus meneruskan pekerjaan dan tidak perlu takut pada semua iniManusia berhak punya opini berbeda," kata Somchai dalam jumpa pers setelah berhasil diamankan.

Politikus Partai Kekuatan Rakyat (PPP) itu juga kembali menegaskan niatnya untuk tetap bertahan sebagai PM"Bagi saya, mundur bukan masalahTapi, apa untungnya jika saya mundur? Saya tidak bisa begitu saja meninggalkan tugas karena proyek-proyek pembangunan yang sudah disusun pemerintah justru akan terhambat," papar Somchai

Insiden lemparan sepatu tersebut merupakan wujud perdana konfrontasi langsung pengunjuk rasa dengan PMYang jelas, kepungan ratusan pegawai telekomunikasi itu bukanlah serangan massa pertama kepada SomchaiPada 7 Oktober lalu, saat pecahnya konflik terbuka antara polisi dan warga, pengganti Samak Sundaravej tersebut sempat dihadang massa ketika akan memasuki gedung parlemenKetika pulang, dia terpaksa harus memanjat pagar pengaman gedung itu untuk melarikan diri

Namun, insiden kemarin adalah yang paling memalukan SomchaiBudaya Thailand meyakini, kaki ialah bagian tubuh yang paling kotorKarena itu, lemparan sepatu merupakan bentuk penghinaan terendah.(AP/AFP/Bernama/hep/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Pilih Nenek daripada Temui Pendukung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler