Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull telah menyerukan kepada Paus Fransiskus sebagai pimpinan gereja Katolik tertinggi di dunia untuk memberhentikan Kardinal Philip Wilson, Uskup Agung Adelaide (Australia Selatan).

Wilson sudah dijatuhi hukuman menutupi kasus pelecehan seksual yang dilakukan pastor Jim Fletcher di kawasan Hunter di negara bagian New South Wales di tahun 1970-an.

BACA JUGA: Bantu Korban Panggilkan Ambulans, Malah Dikejar Debt Collector

Dengan itu, Kardinal Wilson menjadi jajaran paling senior dalam hirarki gereja Katolik di dunia yang dijatuhi hukuman menutup-nutupi kasus pelecehan seksual.

Dia dijatuhi hukuman penahanan 12 bulan, dan bisa mendapatkan pembebasan bersyarat setelah enam bulan mengataakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.

BACA JUGA: McDonalds Australia Mulai Gunakan Pipet Kertas Untuk Minuman

Kardinal Wilson sebelumnya sudah menolak mengundurkan diri dari jabatannya, dan PM Turnbull juga sebelumnya mengatakan Kardinal Wilson harus mengundurkan diri.

Hari Kamis (19/7/2018) PM Turnbull kembali melancarkan tekanan ke Gereja Katolik dengan mengatakan 'sekarang waktunya bagi Paus untuk memberhentikannya."

BACA JUGA: Anggota Parlemen Australia Dikecam Komentari Korban MH17

"Sudah ada banyak pemimpin yang menyerukan agar dia mengundurkan diri, jelas sekali bahwa dia harus mundur." kata Turnbull.

PM Turnbull mengatakan sudah waktunya 'otoritas tertinggi di gereja mengambil tindakan dan memberhentikanya."

Setelah mendapatkan hukuman, Kardinal Wilson mengatakan dia akan meninggalkan semua tugas yang dijalaninya sekarang, dan akan mengundurkan diri bila bandingnya tidak diterima.

"Saya sadar dengan seruan agar saya mengundurkan diri dan saya mempertimbangkannya dengan serius." kata Wilson awal bulan ini.

"Namun sekarang ini, saya berhak dengan status hukum saya dan mengikuti proses hukum yang ada."

"Karena proses itu belum lagi berakhir, saya tidak berniat mengundurkan diri pada saat ini."

Selama persidangan, Kardinal Wilson mengatakan tidak seorang pun yang pernah secara langsung mengatakan kepadanya mengenai adanya pelecehan seksual terhadap anak-anak selama dia menjadi pastor selama 40 tahun.

Namun Magistrat Robert Stone tidak percaya dengan keterangan tersebut dan menjatuhkan keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tim pembela Kardinal Wilson sudah berusaha empat kali agar kasusnya tidak disidangkan, dengan mengatakan bahwa kasus ini tidak mewakili kepentingan publik, dan juga karena Kardinal menderita Alzheimer's sehingga dia tidak bisa menjalani persidangan.

Padahal penyakit Alzheimer's itu tidak membuatnya berhenti dari tugasnya sebagai pimpinan tertinggi Gereja Katolik di Adelaide.

Dalam keputusannya, Stone mengatakan motif utama Uskup tersebut adalah untuk melindungi Gereja Katolik.

Kardinal Wilson adalah Uskup di Wollongong di New South Wales sebelum diangkat menjadi Uskup Agung Adelaide.

Dia juga adalah Ketua Waligereja Australia, pimpinan gereja Katolik di Australia.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Sepak Bola Thailand Ungkap Momen Ditemukan Tim Penyelamat

Berita Terkait