jpnn.com, TANA TORAJA - PMKRI Cabang Toraja mendesak Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fahkrullloh untuk memprioritaskan pembenahan insfrastruktur jalan di Kecamatan Simbuang Mappak, Tana Toraja.
Desakan itu disampaikan Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Toraja Albert Punaga dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/5).
BACA JUGA: PI Pastikan Penyaluran Tambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi Petani Sulsel Tepat Sasaran
Ketua Presidium PMKRI Cabang Toraja Demianus. Foto: Dokumentasi pribadi
BACA JUGA: Kemendagri Bahas Polemik Infrastruktur Jalan di Lampung
Untuk diketahui, Zudan Arif Fahkrullloh dilantik menjadi Penjabat Gubernur Sulsel oleh Mendagri Tito Karnavian pada Jumat (17/5).
Profesor Zudan sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat dan Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan.
BACA JUGA: Medan Targetkan Perbaikan Infrastruktur Jalan dan Drainase
“Kami menyambut baik pergantian penjabat gubernur baru ini karena secara objektif memang kami penjabat gubernur sebelumnya tidak menyelesaikan persoalan yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan,” ujara Albert Punaga.
Albert mengkritik Penjabat Gubernur sebelumnya karena banyak kebijakannya kontroversi dan tidak berdampak kepada masyarakat bahkan merugikan kepentingan umum.
Sementara itu, Ketua Presidium PMKRI Cabang Toraja Demianus berharap Penjabat Gubernur Sulsel yang baru memberikan harapan baru terutama daerah-daerah yang berada di pelosok.
“Kami berharap kepemimpinan Bapak Prof. Zudan Arif sebagai Penjabat Gubernur Sulsel beberapa bulan ke depan mampu memberikan solusi atas masalah yang menjadi kelurahan masayarakat selama ini terutama di Tana Toraja secara khusus di Wilayah Kecamatan Simbuang Mappak,” ujar Demianus yang akrab disapa Alvin.
Menurut Demianus, sampai saat ini masyarakat masih terus menjerit akibat buruknya infrastruktur jalan ke daerah tersebut, apalagi status jalan ke wilayah ini adalah jalan provinsi.
“Kehadiran Penajabat baru Sulsel akan menjadi harapan baru untuk seluruh masyarakat Simbuang Mappak guna mempercepat pembangunan akses jalan ke daerah tersebut,” ujar Demianus.
Menurut Demianus, hal ini selalu digaungkannya karena daerah simbuang Mappak sampai saat ini setitik aspalpun belum ada.
Dia tidak ingin membiarkan 15.542 jiwa terisolasi akibat dari ketidakpedulian pemerintah.
“Mereka juga ini merasakan hak yang sama dengan masyarakat Indonesia pada Umumnya. Sekali lagi bahwa Pemerintah harus memberikan perhatian penuh sehingga kehadiran pemerintah untuk mendistribusikan keadilan kepada seluruh masyarakat benar-benar terwujud dan dirasakan oleh masayarakat sampai ke pelosok,” ujar Demianus.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari