PNM Fasilitasi Nasabah Mekaar Ciptakan Variasi Produk Olahan Tahu

Kamis, 08 Agustus 2024 – 14:46 WIB
Melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) sebanyak 16 nasabah unggulan, yang merupakan ketua kelompok PNM Mekaar, mengikuti studi banding yang digelar di Bandung. Foto: dok PNM

jpnn.com, BANDUNG - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali memfasilitasi nasabah binaannya untuk menciptakan variasi produk. Kali ini, olahan tahu menjadi peluangusaha yang bisa digeluti nasabah Mekaar.

Melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) sebanyak 16 nasabah unggulan, yang merupakan ketua kelompok PNM Mekaar, mengikuti studi banding yang digelar di Bandung.

BACA JUGA: Sinergi PNM dan ANTAM Dorong Peternak Sapi Lokal Tingkatkan Kualitas dan Suplai Susu

Ketua kelompok unggulan ini berasal dari Banjarnegara, Balikpapan, Pati, Pontianak, Purwokerto, Samarinda, Solo dan Tegal.    

Nasabah diajarkan tentang jenis dan kualitas tahu yang baik, cara menjaga kebersihan serta potensi usaha yang dapat dikembangkan. Tahu juga dapat menjadi alternatif olahan yang sehat dibandingkan dengan daging/produk hewani lainnya.

BACA JUGA: Lewat Program Madani Vokasi Academy, PNM Dorong Disabilitas Berdaya Ekonomi

Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary mengatakan bahwa studi banding merupakan salah satu bekal intelektual yang diberikan oleh PNM. Pasalnya, PNM merupakan perusahaan keuangan nonbank yang memberikan tiga modal usaha.

“PNM memberikan modal finansial, intelektual dan sosial. Jadi memang kami tidak hanyamemberikan uang untuk nasabah berusaha lalu dilepaskan, namun didampingi sampaimampu naik kelas,” ungkap Dodot.

BACA JUGA: Tekan Risiko Bencana, PNM Tanam 50 Ribu Bibit Mangrove di 14 Kota

Studi banding juga bertujuan untuk meningkatkan relasi nasabah dengan sektor usaha yang sejenis.

Harapannya para peserta dapat saling berbagi cerita dan muncul ide-ide menarik untuk mengembangkan usaha masing-masing.

“Makin banyak pendampingan yang dapat PNM berikan, maka potensi usaha nasabah jugasemakin besar lewat jejaring sosial yang terbangun. Ujungnya pada meningkatnya kesejahteraan keluarga mereka yang berlatar belakang keluarga prasejahtera,” tambahnya.

 Rini Tri Hastuti salah satu peserta studi banding kali ini yang juga menjalankan usaha pembuatan tahu secara turun temurun semakin paham pentingnya memilih bahan olahan yang sehat dari kacang kedelai tersebut. 

Dia tidak menyangka terpilih sebagai ketua kelompok unggulan yang diajak untuk mengikuti studi banding.

 “Saya pikir setelah dapat modal dari PNM sudah selesai. Ternyata saya dapat pelatihan gratis seperti ini. Usaha produksi saya jadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga di Krajan,” tutur Rini.

Selain itu, Rini juga bersyukur mendapat pendampingan untuk mendapatkan legalitas usaha.

“Saya semakin pede jualan karena usaha saya sudah terdaftar. Semoga kita semua bisa keluardari masalah ekonomi yang pernah kita alami,” sambung Rini.

Pelaksanaan studi banding telah dilakukan sejak 2022 dan lebih dari 200 nasabah telah merasakan manfaat dari pendampingan PNM ini. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PNM   PNM Mekaar   tahu   UMKM  

Terpopuler