Polair Tangkap Dua Kapal Nelayan Vietnam di Perairan Natuna

Selasa, 18 September 2018 – 19:41 WIB
Anggota Polair mengawal ABK kapal Vietnam yang diamankan karena melakukan pengkapan ikan secara ilegal saat ekspos di Pelabuhan Batuampar, Senin (17/9). Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

jpnn.com, NATUNA - Dua kapal nelayan berbendera Vietnam yang menangkap ikan secara ilegal diamankan di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (12/9) lalu.

Kepada polisi, nelayan asing tersebut mengaku mampu menangkap ikan sebanyak 5 ton perhari.

BACA JUGA: KKP Tenggelamkan 125 Kapal Pelaku Illegal Fishing

“Sudah dua hari di sini, seharinya mendapatkan 5 ton ikan,” kata nakhoda kapal nelayan Vietnam tersebut, Pham Van Dinhn Ann, saat ekspose di Pelabuhan Batuampar, Batam, Senin (17/9).

Bersama belasan anak buah kapal (ABK)-nya, Pham mengaku sudah dua hari menangkap ikan di Natuna sebelum akhirnya ditangkap pada Rabu pekan lalu.

BACA JUGA: Menangkap Ikan Secara Ilegal, Warga Rusia Didenda Rp200 Juta

Selama dua hari itu, sedikitnya meraka berhasil menangkap 10 ton ikan secara ilegal.

Hasil tangkapan itu kemudian ditransfer ke kapal lain untuk dibawa ke Vietnam. Saat ditangkap, hanya ada sekitar satu ton ikan tangkapan di kapal Pham.

BACA JUGA: Tepergok Mencuri, Bocah 10 Tahun Ini Diikat di Tengah Kolam

Dalam aksinya, kata Pham, kapal nelayan Vietnam itu menggunakan jaring trawl atau sejenis pukat harimau.

Jaring tersebut ditarik dua kapal sehingga mampu menangkap berbagai jenis ikan dalam berbagai ukuran.

Pham dan krunya mengaku sadar lokasi penangkapan dilakukan di wilayah laut Indonesia.

Mereka juga paham akan risiko ditangkap aparat Indonesia karena melakukan illegal fishing.

Namun mereka mengaku berani bertaruh dengan semua risiko itu karena potensi ikan di Natuna sangat menggiurkan.

Direktur Polair Polda Kepri Kombes Pol Benyamin Sapta membenarkan, selama beraksi di laut Natuna Pham dan krunya sudah mengirimkan sebanyak 10 ton ikan ke Vietnam.

“Jumlah yang luar biasa bukan? Saat kami amankan masih tersisa satu ton ikan di kapalnya,” ungkap Benyamin.

Menurut dia, potensi ikan yang melimpah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi nelayan asing. Sehingga mereka nekat menangkap ikan secara ilegal.

Bahkan mereka tidak pernah jera meskipun sudah cukup banyak kapal nelayan asing yang telah ditangkap petugas Indonesia. Baik oleh polisi, PSDK, maupun TNI AL.

“Lagi dan lagi mereka masuk ke wilayah laut Kepri,” ungkapnya.

Namun, kata Benyamin, semangat dan komitmen polisi juga tak akan surut dalam melakukan penindakan. Bekerja sama dengan instansi lain, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan menggelar patroli rutin.

“Saat kami balik ke Batam mengisi bekal, nanti dari PSDKP yang melakukan patroli. Begitu seterusnya, jadi wilayah Kepri ini tetap terjaga,” tuturnya.

Meski begitu, Benyamin tak menampik jika kasus illegal fishing di Kepri masih tergolong tinggi saat ini. Sebab jumlah aparat belum sebanding dengan luasnya wilayah laut di Kepri.

“Mereka ini memanfaatkan momen ketika kami lengah,” ujarnya. (gie/ska)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Kapal Vietnam Tertangkap Curi Ikan di Laut Natuna Utara


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler