Polda Dalami Keterlibatan JK dengan Jaringan Teroris

Rabu, 28 Juni 2017 – 05:28 WIB
Personel Brimob mengejar teroris. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Polda Kalimantan Timur masih mendalami keterkaitan warga Filipina berinisial JK (30) dengan jaringan teroris.

Berdasarkan perkembangan terbaru, JK yang ditangkap di Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (23/6) tak memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris.

BACA JUGA: Densus Tetapkan Perancang Peta Penyerangan Mapoldasu sebagai Tersangka

Meski begitu, Polda Kaltim enggan melepas JK begitu saja.

“Pengembangan masih berjalan, anggota sedang lakukan penghimpunan data,” kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, Selasa (27/6).

BACA JUGA: Rekan dan Keluarga Pelaku Teroris Diperiksa Densus 88

Dia menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan Densun 88 untuk menggarap JK.

“Kami berkoordinasi dengan anggota Densus 88 untuk mengetahui apakah yang bersangkutan terkait kelompok tertentu,” ujar Ade.

BACA JUGA: Ayah Angkat Hardi Diangkut Densus Usai Penggeledahan

Saat ini, petugas msudah menyita beberapa barang milik JK.

Di antaranya, paspor, tiket pesawat, kartu identitas (IC) Filipina, file pekerjaan, smartphone, dan satu hard disk.

Ada pula buku panduan tata bahasa Melayu, buku cerita Sharifah Abu Salem, buku agenda pribadi, tas ransel beserta pakaian, dan minuman kemasan.

Dia menjelaskan, penangkapan bermula saat personel polsek yang dipimpin Ipda A Dalimunthe melaksanakan pengawasan orang dan barang penumpang dengan tujuan Tarakan maupun sebaliknya di Dermaga UPP Sei Nyamuk, Desa Sei Pancang, Sebatik Utara.

Saat itu, petugas memeriksa calon penumpang CB Sinar Baru.

Personel Polsek Sebatik Timur menemukan seorang calon penumpang yang tidak memiliki identitas.

“Pada saat yang hampir bersamaan, ada petugas karantina melihat sebuah dokumen yang mengapung di bawah jembatan dermaga, lalu mengambilnya. Ternyata isinya sebuah paspor Filipina. Barang tersebut langsung diserahkan kepada personel kepolisian yang sedang bertugas di dermaga,” kata Ade.

Aparat langsung melakukan crosscheck kepada salah satu calon penumpang yang tidak dapat menunjukkan kartu identitas tersebut.

Setelah dicocokkan ternyata ada kemiripan antara foto di paspor dengan wajah orang yang tidak dapat menunjukkan kartu identitasnya, yakni JK. “Sengaja dibuang,” tuturnya.

Berdasarkan pemeriksaan awal, JK melakukan perjalanan dari Manila, Filipina menuju kota Kinabalu, Sabah, Malaysia pada April 2017 menggunakan Cebu Pacific Air.

Dengan paspor kunjungan, JK tinggal di kampung Hiltob Sentosa, Tawau, Sabah Malaysia selama kurang lebih sebulan.

“Rencananya melanjutkan perjalanan  ke Tolitoli, Sulawesi Tengah dengan alasan untuk bertemu keluarga,” jelas Ade. (aim/riz/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PBNU: Serangan ke Mapolda Sumut Bukan Jihad


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler