jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati menganggap Anwar Usman tidak perlu mundur dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) meski sudah menikahi adik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati.
Menurut Sari, persoalan antara Anwar dengan Idayati merupakan ranah pribadi yang tidak perlu dipermasalahkan.
BACA JUGA: Jokowi Bakal ke NTT, Bahkan Hampir ke Timor Leste, Irjen Setyo Kerahkan Ribuan Personel
"Saya mengirimkan doa untuk Bapak Anwar Usman dan calon istri Idayati agar diberikan kelancaran dalam prosesi pernikahan," ujar Sari Yuliati saat dihubungi, Rabu (23/3).
Dia mengajak masyarakat Indonesia mengirimkan doa terbaik untuk kelancaran prosesi pernikahan Anwar Usman yang diketahui sudah menduda sejak 2021.
BACA JUGA: Jokowi Bakal ke NTT, Apa Agendanya?
Legislator Partai Golkar ini mengatakan pada dasarnya pernikahan adalah urusan cinta dan ibadah. Menurut dia, hal itu merupakan ranah privat yang tidak perlu dikaitkan dengan politik.
“Pernikahan ini kan ibadah, urusan cinta itu urusan hati dan sangat privat, jadi tidak perlu dikaitkan dengan urusan politik. Mahkamah Konstitusi lembaga negara dan mempunyai sistem kuat dalam mekanisme kerjanya," terangnya.
BACA JUGA: Jokowi Ajak Masyarakat Cintai Produk Kerajinan Dalam Negeri
Sari meyakini Anwar Usman bisa profesional dan membedakan persoalan keluarga dan jabatan.
Dia juga menjelaskan hakim MK sendiri berjumlah sembilan orang, sehingga keputusan yang keluar dari pasti berdasarkan musyawarah dan mufakat.
“MK bersifat independen, baik secara struktural maupun fungsional berdasarkan ketentuan UU. Hakim MK berjumlah sembilan orang dan semua keputusan keluar berdasarkan musyawarah mufakat, sehingga perkara yang diputuskan pasti objektif," pungkas Sari Yuliati. (mcr8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arsul Kritik Pihak yang Dorong Anwar Usman Mundur sebagai Ketua dan Hakim MK
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Kenny Kurnia Putra