Polemik Bau Sampah di Gelora Bung Tomo: Pemkot Surabaya Dinilai Baperan dan Antikritik

Minggu, 03 November 2019 – 22:03 WIB
Stadion Gelora Bung Tomo. Foto: persebaya

jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya dinilai terlalu baper dan terkesan antikritik terkait kondisi Gelora Bung Tomo (GBT). Bahkan pernyataan sejumlah pejabat Pemkot Surabaya terkesan terlalu emosional dalam menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa perihal aroma sampah yang kerap tercium di stadion GBT.

Dosen Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman mengatakan semestinya pernyataan tersebut dimaknai sebagai rasa perhatian dan rasa sayang Gubernur Jatim terhadap pengelolaan Kota Surabaya.

BACA JUGA: Pengin Tahu Tarif Sewa Stadion Gelora Bung Tomo Per Jam?

"Bukan sebaliknya justru kembali menyerang gubernur. Toh apa yang disampaikan itu adalah fakta sebenarnya mengingat posisi GBT berdekatan dengan TPA Benowo. Jangan baper, harusnya ini menjadi bahan introspeksi," kata Angga dalam keterangan resminya, Sabtu (3/11).

Menurut Angga, komentar Khofifah semata-mata agar Pemkot Surabaya membenahi pengelolaan sampah, yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Stadion GBT. Mengingat GBT merupakan salah satu stadion yang diajukan ke FIFA untuk menjadi venue pertandingan Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang.

BACA JUGA: Rumah Radio Bung Tomo Dibangun Ulang

“Sebenarnya hal itu tidak perlu direspon reaktif, karena respon reaktif itu justru menghalangi pembenahan Kota Surabaya, yang saat ini sudah baik justru lebih baik lagi,” katanya.

Angga juga menyayangkan sikap netizen yang ramai-ramai menyikapi negatif pernyataan Khofifah soal GBT tersebut. Bahkan, netizen terkesan sengaja membenturkan Gubernur Khofifah dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

BACA JUGA: Bonek Tagih Janji Pemkot Surabaya soal Pembenahan Stadion Gelora Bung Tomo

“Terkait bau sampah di GBT, ada baiknya dimaknai sebagai ajakan positif untuk memberi kerangka solutif terbaik, seperti mempercepat program, baik yang tengah dilakukan oleh Provinsi Jatim maupun Kota Surabaya, untuk membangun pengelolaan limbah lebih cepat dan lebih baik lagi,” terang Angga.

Dia mengungkapkan, manajemen Persebaya maupun supporter juga mengakui mencium aroma tidak sedap dalam sejumlah pertandingan. Tentunya ini akan menimbulkan kesan negatif saat FIFA melakukan kunjungan ke GBT.

Angga pun yakin, Gubernur Khofifah tetap ingin GBT terpilih menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U21 Tahun 2021 mendatang. Tentunya hal tersebut membawa kebanggaan bagi warga Surabaya maupun Jawa Timur secara keseluruhan.

"Ini harus dimaknai sebagai bentuk dukungan Jawa Timur terhadap citra dan nama baik Indonesia di mata dunia. Jangan dimaknai dengan sempit sebatas wilayah Surabaya atau Malang. Tapi konteksnya adalah negara," tuturnya.

Seperti diketahui, Pemkot Surabaya meradang setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut aroma sampah sering tercium jika angin berhembus ke Gelora Bung Tomo (GBT). Pernyataan Khofifah tersebut lantas ramai-ramai direspon anak buah Risma, di antaranya Kabag Humas Febriadhitya Prajatara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Eri Cahyadi, dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Diaspora Edi Santos. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler