Polemik Lifter Sumbar Karena Kurang Koordinasi dan Komunikasi

Kamis, 25 Mei 2017 – 21:57 WIB
Imam Nahrawi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah melakukan koordinasi dengan PB PABBSI tentang permasalahan yang dialami lifter angkat berat putri asal Sumbar, yakni Sandra.

Sandra mengeluhkan biaya sehari-hari dan persiapan menghadapi Kejuaraan Nasional Angkat Berat di Medan, Oktober mendatang.

BACA JUGA: Liga Pelajar Piala Menpora U-14 dan U-16 Kick-off Sore Nanti

Hasilnya, masalah koordinasi dan komunikasi yang menjadi penghambat sehingga Sandra terpaksa mencari dana dengan mengumpulkan recehan di jalanan untuk memenuhi kebutuhan latihannya.

"Menpora Imam Nahrawi sangat menaruh perhatian dengan atlet berprestasi. Makanya, Kemenpora langsung melakukan koordinasi dengan PB PABBSI apalagi Sandra merupakan atlet potensial," kata Plt Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Washinton Galingging di Jakarta, Kamis (25/5).

BACA JUGA: Please! Pertahankan Program Gowes Nusantara dan Galadesa

"Dari hasil koordinasi itu, ternyata masalah koordinasi dan komunikasi yang menjadi penghambat sehingga Sandra tidak mendapatkan biaya dari KONI Provinsi Sumbar dalam menjalani persiapan menuju Kejurnas Angkat Berat di Medan, Oktober mendatang," imbuhnya.

Menurut Washinton, pemilik klub, Pengprov PABBSI Sumbar dan KONI Provinsi Sumbar perlu bertemu untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi Sandra.

BACA JUGA: Antusiasme Gowes Pesona Nusantara Lebihi Ekspektasi

"Semuanya kan sudah ada aturan dimana atlet mendapatkan fasilitas harus diusulkan melalui Pengprov PABBSI kepada KONI provinsi. Jika tidak ada koordinasi dan komunikasi yang baik antar-stakeholder, maka kesan positif olahraga prestasi sulit ditingkatkan," katanya.

Hal senada juga dilontarkan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABBSI Alamsyah Wijaya.

"Inti persoalan adalah bahwa Sandra merasa tidak diperhatikan oleh KONI Provinsi Sumbar. Sementara KONI Provinsi Sumbar mengatakan persyaratan mendapatkan anggaran persiapan menuju kejurnas dari KONI Sumbar harus ada usulan dari Pengprov PABBSI Sumbar. Dan, itu memang aturannya," katanya.

Terkait masalah kejurnas di Medan, kata Alamsyah, biaya persiapan atlet memang menjadi tanggungan KONI provinsi atas usulan pengprov PABBSI.

"Soal biaya persiapan dan keberangkatan setiap atlet Sumbar yang terpilih ke kejurnas memang menjadi tanggungan KONI Provinsi Sumbar. Tetapi, perlu dicatat bahwa Sandra telah mendapatkan tunjangan uang makan dari Pengprov PABBSI Sumbar sebesar Rp 2,5 juta sebulan," katanya.

Pada saat Kejuaraan Angkat Berat Asia di Bandung, Mei lalu, kata Alamsyah, Sandra yang mendapat medali emas kelas 52 kg putri memang mengikuti seleksi dengan biaya patungan dengan pelatihnya.

Namun, saat tampil di Kejuaraan Asia, seluruh biaya ditanggung penuh PB PABBSI.

"Saat seleksi memang mereka biaya sendiri. Tetapi, saat tampil di Kejuaraan Asia, PB PABBSI menanggung tiket PP dan uang sakunya," katanya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiapan Gowes Nusantara di Bontang Sudah 100 Persen


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler