Polemik Lokasi Kongres, Sikap Exco PSSI Terbelah

Rabu, 14 September 2016 – 06:59 WIB
Gusti Randa (kanan). Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah menginginkan kongres pemilihan ketua umum PSSI berlangsung di Jogjakarta. 

Anggota Executive Committee (Exco) PSSI mulai beda pandangan terkait permintaan pemerintah itu.

BACA JUGA: Biliar Target Dua Emas, Setiap Medali Diganjar Bonus

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan mengatakan, mereka tetap akan berpegang teguh dengan keputusan awal untuk menggelar kongres tersebut di Makassar pada 17 Oktober mendatang. 

“Tetap di Makassar karena sudah diputuskan Exco dan sesuai dengan harapan yang diusulkan peserta kongres,” kata Hinca. 

BACA JUGA: Widodo C Putro: Saya Tahu Kekuatan Madura

Sekjen Partai Demokrat itu pun berharap pemerintah yang diwakili oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bisa memahami keputusan Exco PSSI itu. 

Dengan alasan, penunjukan tempat kongres tersebut adalah domain dari organisasi yang diputuskan lewat rapat Exco PSSI pada 15 Juli lalu.

BACA JUGA: Hadapi Sriwijaya FC, MU Yakin Mampu Pertahankan Rekor

Untuk mendukung Makassar sebagai tuan rumah kongres tersebut, Hinca bahkan sudah melakukan manuver dengan datang menemui langsung pemerintah daerah Sulawesi Selatan, di Makassar, siang kemarin (13/9). 

Hinca tidak datang sendirian, melaikan juga didampingi oleh Sekjen PSSI Azwan Karim. 

Selain Hinca, anggota Exco PSSI lain yang sependapat dengan Hinca adalah Husni Hasibuan dan Hadiyandra. 

Mereka berdua sepakat bahwa, penunjukan Makassar sebagai tuan rumah kongres PSSI tersebut sudah final. 

“Jadi, kami tetap akan berada di keputusan awal saja, yaitu di Makassar,” kata Husni. 

Pernyataan para anggota Exco PSSI tersebut berbeda dengan dua anggota Exco PSSI lainnya, Tony Apriliani dan Diza Rasyid Ali. 

Sebelumnya, Tony dan Diza memberikan signal positif untuk mendukung keinginan pemerintah itu. Tony bahkan menyatakan bahwa, Jogja ideal karena lokasinya lebih dekat dan netral. 

Sebagai catatan, akhir pekan lalu, Kemenpora mengeluarkan sebuah surat kepada PSSI yang menyatakan, pemerintah baru bisa memberikan izin penyelenggaraan kongres bila lokasinya digelar di Jogjakarta, bukan di Makassar seperti keputusan PSSI. Belakangan, surat kemenpora tersebut menjadi kontroversi. 

Dalam perkembangan yang sama, Gusti Randa, kuasa kelompok (K-85) atau mayoritas voters PSSI mengatakan bahwa, keinginan pemerintah tersebut sudah linear dengan keinginan para pemilik suara di PSSI. 

Sebaliknya, dia mempertanyakan keputusan Exco PSSI yang menujuk Makassar tanpa mendengar pendapat mayoritas voters. 

“Keputusan Exco bukan sesuatu yang final. Buktinya, awal Juni lalu Exco putuskan menggelar kongres di Balikpapan, dan kongres itu batal setelah mayoritas voters sepakat tidak datang ke sana. Itu bisa juga terjadi untuk kongres kali ini. Intinya, keputusan tertinggi ada di voters,” tegasnya. 

Meski begitu, Gusti mengatakan bahwa, mereka tidak pernah mengintervensi Kemenpora untuk memindahkan lokasi kongres dari Makassar ke Jogja itu.

”Hanya kebetulan saja pemikiran kita sama dengan pemerintah yang mengusung semangat Suratin yang lahir di Jogja,” timpal pria yang juga seorang aktor paling senior itu. (ben) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polemik Veneu Kongres PSSI Berlanjut, Sikap PSSI tak Berubah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler