Polemik Pasar Tumpah Ciwaringin Memanas, Warga Beri Deadline 1 Minggu

Sabtu, 04 Januari 2025 – 08:13 WIB
Warga Kelurahan Ciwaringin kecewa dengan anggota DPRD Kota Bogor yang tidak hadir dalam audiensi soal pasar tumpah di DPRD Kota Bogor, Jumat (3/1). Foto: source for jpnn.com

jpnn.com - BOGOR - Warga Kelurahan Ciwaringin kecewa dengan banyaknya anggota DPRD Kota Bogor yang tidak hadir dalam audiensi soal pasar tumpah di DPRD Kota Bogor, Jumat (3/1).

Ilham Rahmadanu, warga RT3/11 Kelurahan Ciwarigin menanyakan keberadaan anggota DPRD yang tidak hadir tersebut.

BACA JUGA: DPRD Kota Bogor Dorong Transparansi dalam Pelaksanaan Program BisKita

"Mana caleg-caleg yang dahulu ke tempat kami, janji ini dan itu saat kampanye. Sekarang malah cuma dua orang yang hadir beraudiensi dengan kami," kata Ilham.

Dia lantas menyampaikan keluhannya terkait keberadaan pasar tersebut.

BACA JUGA: Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah

"Kami tidak melarang masyarakat yang berjualan, tetapi apakah semua ini sesuai peraturan? Bapak-bapak yang membuat peraturan seharusnya tahu bagaimana kami warga dan sekitar yang menggunakan jalan itu bisa nyaman," ujarnya.

Senada, Hasan, warga Ciwaringin juga menjelaskan pihaknya tidak melarang pedagang.

BACA JUGA: Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri

"Silakan mereka berjualan untuk keluarga. Namun, bapak-bapak sebagai pemerintah daerah yang membuat undang-undang, seharusnya juga buat yang layak untuk kami. Motor saja susah masuk, apalagi mobil," tuturnya.

Dia juga lantas mempertanyakan soal keabsahan paguyuban pedagang pasar yang menolak penggusuran pasar tersebut.

"Bisa bapak cek siapa saja ketua paguyuban itu. Benar pedagang atau tidak," katanya.

Warga lantas memberi waktu kepada DPRD Bogor untuk memberikan solusi terkait pasar tumpah itu dalam waktu satu minggu.

"Bisa tidak Satpol PP bertindak tegas dalam tempo waktu satu minggu? Kalau tidak jangan salahkan masyarakat nantinya," katanya.

Sementara itu, Fajar Rahmarianto menjelaskan, saat kehadiran beberapa anggota DPRD ke kawasan pasar tumpah itu mendengarkan aspirasi orang yang diduga preman.

"Itu semua preman yang menghadirkan preman, kami tahu. Jangan sampai ada oknum-oknum yang jadi mem-backing preman. Malahan ada yang menggoblok-goblokkan warga," tutur Fajar. (mcr8/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler