Polemik Pasar Tumpah Tak Kunjung Selesai, Warga Tuntut Pembongkaran Menyeluruh

Selasa, 31 Desember 2024 – 15:23 WIB
Spanduk penolakan pasar tumlah di sepanjang Jalan Merdeka, Kota Bogor. Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, BOGOR - Polemik keberadaan pasar tumpah di sepanjang Jalan Merdeka, Kota Bogor, terus memanas meskipun Satpol PP telah menertibkan 43 kios bangunan liar yang tidak berizin. 

Warga setempat tetap mendesak aparat menuntaskan penertiban di kawasan tersebut.

BACA JUGA: Warga Bogor Keluhkan Pasar Tumpah di Jalan Merdeka, Macet dan Bau Sampah

Ketua RT 01/03 Rama Putra mengatakan wilayahnya terdampak langsung dan dirugikan dengan adanya pasar tumpah.

Rama juga meminta aparat segera mengambil langkah tegas terhadap oknum-oknum preman yang masih berkeliaran di area tersebut.

BACA JUGA: Motif Pembacokan Pelajar yang Tewas di Jalan Merdeka Terungkap

"Kami sangat menyayangkan lambannya tindakan dari pihak berwenang. Premanisme dan pasar tumpah di kawasan ini kian meresahkan," kata Rama saat dihubungi, Selasa (31/12).

Dia menyampaikan kekecewaannya terhadap anggota DPRD Kota Bogor yang hadir saat audiensi hanya mendengarkan satu sisi dan menolak mendengarkan aspirasi warga.

BACA JUGA: Menjelang Putusan MK, Masyarakat Diimbau Hindari Jalan Merdeka Barat

Selain itu, surat permohonan audiensi ulang yang diajukan warga kepada DPRD Kota Bogor hingga kini belum mendapat tanggapan.

"Sebagai wakil rakyat, seharusnya mereka mendengarkan keluhan kami. Namun, justru aspirasi kami diabaikan. Ini sangat mengecewakan," katanya.

Sebagai bentuk protes, warga memasang baliho dan spanduk di sepanjang Jalan Merdeka yang berisi penolakan terhadap aktivitas pasar tumpah dan premanisme.

Warga juga melayangkan surat pemberitahuan terbuka kepada pemerintah, khususnya Polresta Bogor dan Satpol PP agar segera menuntaskan permasalahan ini.

"Kami memperingatkan jika aparat tidak segera menindak tegas, kami akan mengambil tindakan sendiri untuk menertibkan kawasan ini demi ketertiban umum," tutur Hasan, salah satu perwakilan warga.

Hasan juga mengaku sudah bertemu dengan perwakilan pedagang dan mereka meminta penertiban menyeluruh di kawasan tersebut supaya pembeli tidak terpecah

"Saya sudah mengumpulkan para pedagang ada dua poin yang mereka minta. Pertama adalah penertiban menyeluruh di kawasan Jalan Merdeka dan kedua adalah rekayasa lalu lintas di depan Pasar Mawar supaya menjadi ramai," jelasnya.

"Menurut pedagang, pemerintah harusnya tidak hanya memikirkan relokasi saja tapi juga memikirkan tempat baru tersebut menjadi ramai pascapenertiban dan relokasi," pungkas Hasan.(mcr8/jpnn)

Warga juga mengedarkan surat pemberitahuan secara terbuka yang isinya sebagai berikut:

1. Seluruh pedagang yang masih berdagang di bahu jalan di kawasan kami untuk segera pindah ke pasar-pasar yang telah disediakan. Kami menolak adanya pasar tumpah dikawasan kami

2. Meminta dengan segera kepada aparat Kepolisian untuk menuntaskan kasus premanisme dengan menangkap oknum-oknum yang masih ada di sekitar kami.

3. Meminta ketegasan Satuan Polisi Pamong Praja untuk segera menertibkan pasar tumpah di sepanjang Jalan Merdeka


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler