Polemik Senjata, Fadli: Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Senin, 02 Oktober 2017 – 20:55 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon menyindir buruknya koordinasi di level pemerintahan sehingga terjadi kesimpangsiuran informasi terkait pembelian 280 pucuk senjata SAGL kaliber 40 milimeter dan 5932 amunisi granat.

“Informasi yang simpang siur menunjukkan tidak adanya koordinasi di level pemerintahan termasuk bagaimana menyelesaikan persoalan ini,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin (2/10).

BACA JUGA: Fadli Zon Kesulitan Komunikasi dengan Setya Novanto

Wakil ketua umum Partai Gerindra ini menuturkan, seharusnya Presiden Joko Widodo memanggil semua pimpinan instansi terkait. Seperti Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian, Menteri Koordinator, Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukkam) Wiranto, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu bahkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan. “Supaya bisa satu suara soal informasi itu dan bisa selesai,” katanya.

Dia menjelaskan, DPR yang memiliki fungsi pengawasan tentu saja mengharapkan adanya klarifikasi dari pemerintah. Karena itu, ujar Fadli, Komisi I dan III DPR bisa saja membuat rapat gabungan. Selain itu, bisa juga cukup dengan rapat koordinasi di tingkat pimpinan.

BACA JUGA: Rapat Soal Polemik Pembelian Senjata Ditunda Usai HUT TNI

“Nanti kami diskusikan dulu dengan pimpinan Komisi I dan III kira-kira seperti apa karena ini menyangkut juga hal yang sangat sensitif terutama persoalan senjata,” katanya. Dia mengatakan, bisa saja rapat itu nanti digelar setelah peringatan Hari Ulang Tahun TNI 5 Oktober.(boy/jpnn)

BACA JUGA: Wiranto Akan Bahas Polemik Senjata Api Bersama Tiga Jenderal

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhan Pastikan Pembelian Senjata Brimob Sesuai Prosedur


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler