jpnn.com - JAKARTA - Aparat kepolisian menyambangi markas Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (8/11) dini hari.
Puluhan polisi datang untuk menangkap sejumlah kader HMI.
BACA JUGA: Pasca Aksi Damai 4/11, 2.185 Prajurit TNI Terima Pengarahan Presiden
Direktur Bakornas Lapenmi PB HMI Muh Nurcholis Syam yang berada di markas PB HMI, membenarkan penangkapan itu.
"Sejauh ini ada empat kader yang ditangkap. Ini saya bersama teman-teman menuju Polda Metro Jaya," kata dia saat dikonfirmasi JPNN.com.
BACA JUGA: Keliling Ucap Terima Kasih, Kali Ini Jokowi ke PBNU
Mereka yang ditangkap, lanjut Nurcholis, salah satunya adalah Sekretaris Jenderal HMI Ami Jaya. Ami ditangkap di markas PB HMI.
Sedangkan tiga lainnya yang merupakan kader fungsionaris di HMI yakni Rizal Berhed, Romadhan Reubun, dan Ismail Ibrahim diciduk di luar markas PB HMI.
BACA JUGA: Keran Komunikasi Pemerintah dengan Ormas Harus Dibuka Lebar
Menurut pria asal Sulawesi Selatan ini, polisi tidak menunjukkan surat penangkapan saat menciduk Ami. Bahkan, saat itu, polisi terkesan brutal dengan langsung menangkap Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir.
"Awalnya mereka salah tangkap. Dia menangkap Mulyadi. Untuk Rizal, Reubun, dan Ismail ditangkap di lapangan (luar markas PB HMI, red)," lanjutnya.
Dijelaskan Nurcholis, polisi juga tidak menunjukkan kesan kooperatif kepada HMI. Hal ini karena polisi menolak perwakilan HMI menemani sekjennya yang diciduk.
"Saat ini yang ditangkap tidak boleh didampingi," imbuhnya.
Sementara, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait penangkapan tersebut. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hampir 100 Pengacara Bela Ahok Hadapi Proses Hukum
Redaktur : Tim Redaksi