Polisi Awasi Pembawa Ketapel, Botol dan Kayu

Rabu, 03 Maret 2010 – 10:32 WIB
JAKARTA - Walau pergerakan massa belum tampak, namun sejak pukul 06.00 WIB, Rabu (3/3), aparat polisi telah bersiaga di kawasan DPR/MPRKali ini, agaknya polisi berusaha lebih awas, terutama terhadap massa yang membawa alat peraga, yang dapat digunakan untuk melukai.

Apel pagi kesiagaan sendiri telah dihelat oleh pihak kepolisian sejak pukul 07.00 WIB

BACA JUGA: Hari Ini Jakarta Berawan

Walau Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen (Pol) Edward Aritonang, Selasa (2/3) malam menyatakan, polisi tidak akan menambah personil yang berjaga di kawasan DPR/MPR
Namun dari pantauan di lapangan, nyatanya jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya.

Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, agaknya merupakan perwira menengah yang in-charge di lapangan

BACA JUGA: Lima Aksi Demo, Hindari Kawasan DPR/MPR

Pasalnya, Hamidin yang terlihat menjadi memberikan pengarahan pimpinan dalam apel pagi di Jalan Gatot Subroto.

"Jangan sampai terjadi seperti kemarin
Waspadai pendemo yang membawa ketapel, bom molotov dan bambu runcing sebagai pengikat bendera," ujar Hamidin dalam apel tersebut.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Boy Rafli Amar menyampaikan, sejak pagi hari pasukan yang akan disiagakan berjumlah 3.000 personel

BACA JUGA: Fraksi Demokrat Bela Marzuki Alie

"Seperti kemarin sore saja, yang siaga 3.000 personel, meski pada pagi hari hanya 1.900 yang kita kerahkan," ujarnya, Rabu (3/3).

Hal ini, menurut Boy dilakukan mengingat pada sore Selasa terjadi kericuhan polisi-massa, hingga jatuh korban baik dari polisi maupun massa pendemoBoy menyatakan, seorang polisi, Bripda Indra dari Samapta Polda Metro, mengalami luka robek di dahi, sementara seorang pendemo yang menjadi korban bahkan dinyatakan geger otak.

Informasi yang dihimpun, korban dari pendemo bernama Bambang 'Beathor' Suryadi, Ketua Majelis Pro-DemokrasiBambang diklaim sebagai korban 'pemukulan' dan penyeretan oleh polisi sejauh lebih dari 200 meter, Selasa (2/3) kemarinSelasa malam, Bambang dirawat di Klinik Baruna, Jalan Cikini RayaLebih jauh, sosok ini disebutkan pernah ditahan lebih dari lima kali - keluar masuk Rutan Polda, Rutan Salemba dan LP Cipinang - sebagai narapidana politik.

Antisipasi bom molotov dari kepolisian selaku pihak yang bertanggung jawab dalam Kamtibmas ini, dinyatakan cukup beralasanPolda Metro Jaya sendiri melansir telah menemukan empat bom molotov, Selasa petangBom-bom itu ditemukan di taman perbatasan dengan gedung DPR(lev/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi ACFTA, Kementan Ketatkan Pengawasan Impor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler