jpnn.com, JAKARTA - Satgas Antimafia Bola bentukan Mabes Polri terus mendalami berbagai barang bukti yang disita dari apartamen pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono alias Jokdri. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, ada 75 barang bukti yang telah disita dalam rangka pengungkapan kasus pengaturan skor atau match fixing.
Menurut Dedi, ada barang bukti terkait dengan dugaan match fixing yang dilaporkan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani. "Dari hasil audit 75 barang bukti yang diamankan satgas ternyata memiliki keterkaitan dengan pengaturan skor yang dilaporkan Lasmi terkait pertandingan antara PS Pasuruan dan Persibara Banjarnegara," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/2).
BACA JUGA: Satgas Antimafia Bola Periksa Joko Driyono Senin Pekan Depan
Karena itu, Satgas Antimafia Bola akan memeriksa Jokdri pada awal pekan depan. Penyidik akan menanyakan berbagai barang bukti kepada tersangka kasus perusakan barang bukti terkait mafia pengaturan skor itu. Baca juga: Satgas Antimafia Bola Periksa Joko Driyono Senin Pekan Depan
"Ada dua hal yang didalami oleh Satgas Antimafia Bola. Pertama fokus perusakan dan pencurian barang bukti. Kedua ada keterkaitan laporan polisi Saudara Lasmi menyangkut beberapa pertandingan yang diikuti Persibara Banjarnegara," jelas Dedi.
BACA JUGA: PSSI Bantah Joko Driyono jadi Tersangka Kasus Pengaturan Skor
Lebih lanjut Dedi menjelaskan, Satgas Antimafia Bola Polri sudah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka terkait kasus dugaan pengaturan skor Liga 3 berdasar laporan Lasmi. Selain itu, polisi juga sudah menjerat tersangka pengaturan skor di Liga 2.
Total sudah ada 15 orang termasuk Jokdri yang menjadi tersangka terkait kasus pengaturan skor. Namun, bisa saja jumlah tersangka bertambah.
BACA JUGA: Jokdri Tersangka, Bung Kus: Ini Pukulan Bagi Sepak Bola Nasional
Berita terkait: Joko Driyono Dicekal 20 Hari
PSSI Sebut Joko Driyono Bukan Tersangka Kasus Pengaturan Skor
“Tidak menutup kemungkinan tersangka-tersangka lain akan bertambah. Yang jelas komitmen satgas berantas match fixing sampai tuntas,”kata Dedi.
Menurutnya, penyidikan untuk pengaturan skor di Liga 3 hampir tuntas. "Kami masuk Liga 2. Kemudian ke Liga 1. Selesai Liga 1 tak menutup kemungkinan ke pertandingan berikutnya," tuturnya.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Joko Driyono Dicekal 20 Hari
Redaktur & Reporter : Antoni