jpnn.com - SRAGEN – Polres Sragen pada Kamis pekan lalu (13/10) menggelar psikotes terhadap anggotanya. Hal itu untuk mengetahui kesehatan mental para personel di wilayah hukum Polres Sragen.
Tes itu diikuti oleh 140 personel Polres Sragen. Menurut Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso, tes psikologi itu sekaligus sebagai antisipasi jika ternyata ada anggotanya yang memiliki persoalan pribadi.
BACA JUGA: Anggota DPRD Diduga Berzina, Nasibnya Menunggu Rekomendasi BK
Ia mengatakan, tekanan masalah pribadi bisa memicu anggota Polri menempuh solusi yang salah. Bahkan melalui tes itu pula kelayakan anggota Polres Sragen memegang senjata api dievaluasi.
”Salah satunya antisipasi jika anggota memiliki permasalahan pribadi, senjata api yang dibawanya akan kami tarik,” ujar Cahyo seperti diberitakan Radar Solo (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: PLTU Jawa-7 2 x 1.000 Mw Mulai Dibangun
Meski demikian Cahyo memastikan anak buahnya tak ada yang punya persoalan pribadi yang menggangu mental. Anggota Polres Sragen pun masih dianggap layak menggunakan senjata api.
Sementara Kabag Sumber Daya Polres Sragen Kompol Taufik Oktavianto mengatakan, tes psikologis digelar secara rutin. Total 140 anggota mengikuti tes, termasuk perwira dan PNS golongan 3 dan 4 yang ada di Polres Sragen.
BACA JUGA: Ckckckââ¬Â¦ Kepergok Tarik Pungli, Dua Pemuda Ini Berdalih Begini
Hasil tes itu menjadi dasar anggota untuk memegang senjata api. ”Jika tidak lolos, senjata api akan dicabut,” tandas Taufik.(din/ria/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Ganteng Ini Responnya Cepat Juga Yaââ¬Â¦
Redaktur : Tim Redaksi