jpnn.com, KABUPATEN BLITAR - Petugas dari RS Bhayangkara Kediri dibantu kepolisian setempat membongkar makam Yanto (58), salah satu purnawirawan TNI di Desa Rejowinangun, Kademangan, Kabupaten Blitar.
Pembongkaran itu dilakukan untuk proses autopsi terhadap jenazah. Sebab, ada hal yang tak wajar di balik kematian korban.
BACA JUGA: TNI Bentuk Tim Pencari Fakta Menyelidiki Penyebab Jatuhnya Helikopter Bell 412 di Rancabali
Kapolsek Lodoyo Barat Iptu Dwi Purwanto mengatakan bahwa autopsi atas permintaan dari keluarga almarhum. Autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
"Untuk dugaan, belum ada dan saat ini belum mengarah ke tindak pidana. Saat ini masih proses autopsi dari RS Bhayangkara," katanya di Blitar, Selasa (30/5).
BACA JUGA: Bocah Meninggal Seusai Imunisasi, Polisi Menunggu Hasil Autopsi
Dia menjelaskan tim medis dari RS Bhayangkara Kediri langsung ke lokasi melakukan autopsi terhadap jenazah.
Kepala Desa Rejowinangun Bagas Wigasto mengungkapkan bahwa pembongkaran makam ini setelah adanya permintaan dari anak korban yang berada di Papua.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Makam Siswa SD di Sukabumi yang Tewas Akibat Dianiaya
Korban diketahui telah meninggal dunia pada tanggal 8 Mei 2023.
Temuan itu berawal dari laporan tetangga korban yang sudah dua hari tidak melihat korban. Setelah dicek, ternyata yang bersangkutan telah meninggal dunia.
"Saat itu, kondisi korban sudah membengkak dan keluar darah dari hidungnya. Setelah itu, diadakan musyawarah, ada perwakilan keluarga juga. Kami dari desa sudah menawarkan untuk lapor kepada yang berwajib dengan tujuan untuk identifikasi kematiannya seperti apa," katanya.
Saat itu, kata dia, keluarga memutuskan untuk tidak melapor dan menerima kematian korban. Keluarga korban juga langsung dihubungi, termasuk anaknya yang ada di di Papua. Namun, saat itu tidak bisa tersambung. Keluarga kemudian memutuskan untuk memakamkan jenazah korban.
Setelah berselang, anak korban yang di Papua ingin mengetahui penyebab pasti kematian ayahnya sehingga memutuskan untuk membuat laporan polisi dan meminta autopsi.
"Setelah beberapa hari dari pemakaman, anak beliau yang di Papua, yang saat hari-H ayahnya meninggal dihubungi keluarga tidak bisa, akhirnya dia yang laporkan ke yang berwajib sehingga dilakukan autopsi," kata dia.
Pembongkaran awalnya oleh warga atas permintaan petugas. Di lokasi juga sudah dipasang tenda untuk autopsi.
Setelah autopsi selesai, jenazah kemudian dimakamkan kembali. Petugas juga masih memeriksa hasil autopsi untuk menjadi bahan pemeriksaan kasus kematian purnawirawan TNI tersebut. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kematian Pensiunan Polisi di Rumah Sakit Jiwa Dinilai Janggal, Makam Dibongkar
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan