jpnn.com - SURABAYA - Kelompok penari bugil yang ditangkap Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu merupakan grup profesional. Mereka sudah beberapa kali menggelar tarian erotis itu, baik di Surabaya maupun di luar Kota Pahlawan.
Hal tersebut menjadi fokus penyidik dalam mengembangkan kasus itu. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta menyatakan, kelompok penari yang berhasil ditangkap itu sangat mungkin pernah menggelar kegiatan serupa di Surabaya dan beberapa kota lain.
BACA JUGA: Dendam, Remaja Bacok Pelajar
Itu terlihat dari sistem kerja mereka yang menunggu pesanan dan baru mencari personel ketika mengetahui jumlah penari yang dibutuhkan. Apalagi, kelompok itu berasal dari luar kota yang memiliki jaringan luas.
"Itu masih didalami. Nanti semua jelas setelah pemeriksaan selesai," katanya Jumat (25/10).
BACA JUGA: Temukan 4.000 Pil Ekstasi di Kamar Hotel
Sesuai dengan data yang diterima polisi, para penari yang diamankan merupakan warga Wonokoya Gurah, Kediri. Mereka adalah Sifa, 18; Venny, 20; Putri, 21; dan Saskia, 20. Ada pula Dita, 22, yang juga warga Wonokoya tapi berperan sebagai DJ. Sementara itu, Danang, 31, warga Ngujung Singosara, berperan sebagai pemimpin kelompok tersebut.
Selain itu, polisi masih melacak penari bugil lainnya yang tergabung dalam grup tersebut. Mereka luput dari penggerebekan karena kebetulan tidak ikut main. Apalagi, mereka, dalam menawarkan jasa, bisa mencari personel sesuai dengan keinginan pelanggan.
BACA JUGA: Perampok Bantai Juragan Sapi
"Dugaan itu juga kuat. Tapi, butuh penelusuran lebih lanjut," ungkapnya. (eko/c17/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percepat Penutupan Dolly dan Jarak
Redaktur : Tim Redaksi