Polisi China Menangkap Perempuan Tua dengan Tuduhan Menyebarkan Varian Delta

Rabu, 04 Agustus 2021 – 08:45 WIB
Dok - Kesibukan di salah satu sekolah dasar di Beijing, China. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Polisi China menangkap seorang perempuan lanjut usia asal Nanjing atas tuduhan sebagai pemicu penyebaran COVID-19 varian Delta.

Perempuan tersebut ditangkap di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, China.

BACA JUGA: Anda Tidak Mau Divaksin? Tolong, Simak Penjelasan Dokter Indra

Biro Keamanan Publik Kota Yangzhou, Selasa (3/8), menyatakan bahwa perempuan bermarga Mao itu melanggar regulasi antipandemi dan undang-undang pencegahan penyakit menular hingga menyebabkan 94 warga setempat, termasuk adik perempuannya, terinfeksi COVID-19 varian Delta.

Perempuan lansia itu melakukan perjalanan sejauh 100 kilometer dari Nanjing menuju rumah adiknya itu di Yangzhou tanpa melapor kepada penjaga permukiman yang dituju.

BACA JUGA: Anies Baswedan Mengungkap Data, Rakyat Indonesia yang Ogah Divaksin Wajib Baca

Mao meninggalkan rumahnya di Nanjing pada 21 Juli menuju Yangzhou.

Otoritas lokal mengeluarkan surat pemberitahuan bahwa warganya harus melaporkan riwayat perjalanan selama 21-27 Juli.

BACA JUGA: Masinton PDIP Kritik Kinerja Luhut Panjaitan, Ferdinand Bereaksi

Namun, Mao tidak melakukannya, demikian dinyatakan Biro Keamanan Publik yang bertindak sebagai kepolisian itu.

Selama di Yangzhou, Mao mengunjungi beberapa fasilitas publik, seperti restoran, toko, klinik, komunitas permainan catur, dan pasar hingga menyebabkan penularan varian Delta.

Sekitar 64 persen kasus varian Delta di Yangzhou terkait dengan tempat-tempat itu, menurut hasil survei statistik epidemiologi yang dikutip media China.

Mulai Selasa (3/8) tengah malam, penduduk Yangzhou menjalani tes PCR.

Di bawah penjagaan ketat, mereka dilarang keluar rumah agar penyebaran varian Delta tidak meluas.

Semua calon penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Yangzhou dan Stasiun Nanjing diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes PCR.

Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, 31 provinsi di China mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya untuk menghindari paparan virus varian Delta yang lebih cepat menular.

Varian Delta pertama kali ditemukan di Guangzhou, Provinsi Guangdong, pada Mei. Namun berhasil diatasi dalam tempo sekitar satu bulan.

Pada Juli, kasus varian Delta yang lebih masif ditemukan di Nanjing dan sampai saat ini telah merambah 18 provinsi di China.

Penyebaran varian Delta klaster Nanjing yang meluas itu terjadi karena bersamaan dengan musim libur sekolah akhir semester. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler