Polisi Datang ke Rumah Fedy: Mas, Bangun, Ayo Ikut

Selasa, 03 Juli 2018 – 05:15 WIB
Fedy (kanan) ditangkap polisi. Foto: Kaltim Post

jpnn.com, SAMARINDA - Sudah lima hari Fedy Firnanda (36) menjadi penghuni tahanan Polsek Samarinda Ulu. Gara-garanya, Fedy memukul adiknya, Maya Amalia, yang masih di bawah umur.

Senin (2/7), kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu diungkap ke media. Belum sepekan berada di jeruji besi, Fedy sudah rindu dengan keluarga. “Memang salah, dan yang saya lakukan itu tidak seharusnya terjadi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pergoki Suami Pesta Sabu, Istri Babak Belur Dihajar

Ditemui kemarin, pria berkulit sawo matang dengan rambut gelombang itu mengungkapkan, awal permasalahan tersebut adalah sepele, ketika meminta uang Rp 10 ribu kepada ibunya. Saat itu, sang ibu menyebut tak memiliki uang. “Untuk tambahan beli rokok,” ujar Fedy.

Karena Maya sudah bekerja di salah satu toko di kawasan Jalan Lambung Mangkurat, ayah dua anak itu lantas meminta kepada Maya. Tapi bukan uang, melainkan omongan pedas yang didapat. “Akhirnya saya keluar, karena malas dengar ocehan dia (Maya),” sebutnya.

BACA JUGA: Hina Presiden Lewat Meme di Facebook, Dijemput Polisi

Selanjutnya, Fedy yang tinggal sementara karena sedang ada masalah dengan istrinya yang tinggal di Jalan Gamelan, Kelurahan Dadi Mulya, Samarinda Ulu, dia pergi ke tepi Sungai Karang Mumus (SKM).

Belum jauh melangkah, Fedy lantas berbalik arah. Pekikan korban dengan sebutan maling ke pelaku, membuat pria yang dulunya pedagang, gelap mata. Kepalan tangannya mendarat di telinga kiri, membuat memar dan sedikit berpengaruh terhadap pendengaran Maya.

BACA JUGA: Unggah Hoaks Berbau SARA, Julkipli Ditangkap Polisi

Keributan itu sontak membuat Maya mengadukan kakaknya ke Polsek Samarinda Ulu. Menerima laporan korban, polisi pun bertindak. Fedy dibekuk di rumah orangtuanya.

Pria yang beralamat di Jalan Sebulussalam itu sedang tidur di dapur. “Mas, bangun. Ayo ikut dulu,” ajak seorang petugas.

Pria yang sudah menikah dua kali itu sempat bingung dengan beberapa petugas yang mengelilinginya. “Saya salah apa, Pak?” tanya Fedy. Dalam perjalanan, barulah pria itu mengakui dan membenarkan semua perbuatan terhadap adiknya.

Dijelaskan Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Iptu Yunus Kello, sesuai visum et repertum (VER), ada memar bekas pukulan. “Dari pemeriksaan korban, kabarnya dia (Fedy) juga sering emosi kalau datang ke rumah (orangtuanya),” sebut Yunus.

Namun, perwira balok dua itu menjelaskan, tak menutup kemungkinan jika ada penyelesaian perkara secara kekeluargaan. “Toh masih ada ikatan darah, mungkin dengan begini pelaku itu sadar,” pungkasnya. (*/dra/*/fri/kri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bekuk Pria Bikin Onar di Depan Gereja


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler