Polisi Deteksi Dokter Rica Sudah di Luar Jogja

Selasa, 05 Januari 2016 – 19:34 WIB
Dokter Rica. Foto: Radar Surabaya/JPG

jpnn.com - SLEMAN - Polda DIJ masih terus melakukan penyelidikan dan penelusuran terkait hilangnya istri dr. Aditya Akbar Wicaksono, dr Rica Tri Handayani, 30 Desember 2015 lalu. Dengan membentuk dua tim khusus, saat ini sudah ada sedikit kemajuan dan titik terang dari keberadaan dokter alumni FK UII itu.

"Sudah dapat kami deteksi pemilik mobil dan posisi terakhir yang bersangkutan. Yang jelas sudah di luar Jogja, tapi masih di Indonesia," ujar Direskrimum Polda DIJ Kombes Pol Hudit Wahyudi, seperti dikutip dari Radar Jogja, Selasa (5/1).

BACA JUGA: Penurunan Harga BBM Belum Terasa Dampaknya

Dia berharap, dengan koordinasi petugas kepolisian maka akan segera menemukan keberadaan perempuan asal Lampung tersebut. "Mudah-mudahan segera kami temukan, mohon doanya," imbuhnya singkat.

Sementara itu, suami Rica, Aditya berharap, kepada masyarakat atau kerabat yang mengetahui keberadaan istri dan anaknya untuk segera menginformasikannya.

BACA JUGA: Proyek Rp 300 Miliar Terbentur Pembebasan Lahan

Ia menerangkan, sebelumnya pada 29 Desember 2015, ia beserta istri dan anaknya, menginap di kediaman kakak iparnya, di Maguwoharjo, Sleman. Mereka menginap di tempat itu sebab ayah mertuanya juga sedang berada di tempat tersebut. "Istri domisili Lampung, sudah dua minggu di Jogja," ujarnya.

Kemudian, pada tanggal 30 Desember pagi, ia berangkat ke RS. Sarjito, sekitar pukul setengah enam pagi. Pada hari itu juga, ayah mertuanya kemudian kembali ke Lampung.

BACA JUGA: Anggota TNI Kodim Kuningan Tumbang Diamuk Puluhan Orang

Selanjutnya, pada jam 08.00 kakak iparnya berangkat kerja. Adiknya juga ke sekolah. Sehingga hanya tinggal istri, anak dan tantenya yang berada di rumah. "Jam 08.00 masih kontak. Dia masih foto selfie dan membalas WA saya," imbuhnya.

Sore sekitar waktu Ashar, saat ia akan pulang, komunikasi dengan sang istri sudah tidak terhubung. Ia lalu mengambil mobil bermaksud menjemput istri dan anaknya. "Saat itu saya dihubungi adik saya yang sudah dulu ke tempat kakak ipar saya. Dia menanyakan apakah istri dan anak saya sudah dijemput. Karena saat itu sudah tidak ada," terangnya.

"Saya ke sana. Sampai di sana sudah tidak ada barang-barangnya  istri saya. Tas, koper yang dari Lampung juga ndak ada," sambungnya.

Setelah ditanyakan kepada tantenya yang saat itu di rumah, diperoleh keterangan bahwa istri dan anaknya dijemput oleh sepupunya dengan mobil Toyota Avanza sekitar pukul 10.00 Wib. "Katanya yang jemput Mas Eko sama Mbak Feni. Masih tergolong sepupu saya," ungkapnya.

Kemudian, Adit mencoba menghubungi kedua pasangan tersebut. Namun nomornya sudah tidak aktif. Kemudian adiknya mengatakan, sebelumnya mendapat pesan dari nomor asing. Isinya menyuruhnya mengambil surat dari istrinya di dalam lemari. "Suratnya buat saya, ibu-bapak, kakak angkat di Lamoung dan adik saya. Isinya pamitan mau pergi," katanya.

Tak berhenti di situ, Adit lalu mencari keberadaan istri dan anaknya di rumah Eko dan Feni. Sayangnya, saat itu rumah tinggal mereka juga kosong. Barang-barangnya sudah tidak ada, tetangganya pun tak tahu kemana perginya. "Dua hari sebelumnya sudah beres-beres menurut penyaksian tetangganya," ungkapnya. Hasil nihil juga didapatinya di tempat kerja Eko.

Selanjutnya, pada 30 Desember 2015, ia melaporkan kepergian istri dan anaknya yang misterius itu ke Polda DIJ. Termasuk menyerahkan surat yangn diberikan istrinya ke polisi untuk penyelidikan. "Saya hanya ingin berkumpul lagi dengan istri dan anak saya," ujar Adit. (riz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren..Begini Caranya Perang Antarwarga di Wamena Didamaikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler